"Seribu paket sarapan gratis ini kami siapkan pada momentum Hari Santri Nasional di Garut. Tujuannya untuk membantu para santri yang tidak sempat sarapan saat berangkat dari pesantren," kata Cecep M Ginanjar selaku pembina organisasi sosial Pelita Intan Muda.
Para santri, tuturnya, biasa masak secara mandiri di pesantren masing-masing. Namun hari ini mereka tidak sempat untuk menyiapkan sarapan terlebih dulu karena harus mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional.
Menurutnya, Perda Kabupaten Garut tentang Pondok Pesantren yang baru saja disahkan DPRD Garut merupakan kado istimewa pada momentum Hari Santri Nasional di Garut. Diharapkan, Perda tersebut diperkuat lagi dengan dibuatnya Peraturan Bupati Garut agar payung hukumnya lebih kuat lagi untuk upaya pemberdayaan santri di Garut.
Diungkapkannya, santri merupakan aset yang berharga yang dimiliki bangsa Indonesia dalam menjaga akhlak dan karakter bangsa. Sudah saatnya negara hadir untuk mempasilitasi santri dalam berbagai aspek.
Para santri di Garut menurutnya saat ini sudah mengembangkan kemampuannya untuk berwirausaha atau bertani. Bahkan tidak sedikit santri yang memiliki kemampuan memanfaatkan tekhnologi informasi.
Santri Bersih-bersih Sampah
Sementara itu Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Garut, KH Aceng Nurjaman mengungkapkan, ada dua kegiatan besar yang dilakukan para santri di Garut dalam menyambut Hari Santri Nasional tahun ini.
Selain bersih-bersih Kota Garut yang dilakukan bersama TNI dan Polri, para santri pun pada Jumat 21 Oktober 2022 melakukan ziarah ke makam-makam para wali dan penyebar agama Islam di Kabupaten Garut.