Dengan adanya database di Organda terkait data sopir angkum, disampaikan Yudi, hal ini bisa mempermudah dalam melakukan pendataan. Dengan demikian, penyaluran bantuan akan tepat sasaran.
Baca Juga: Pemkab Garut Menerima Bantuan 735 Unit Perbaikan Rutilahu dari Pemprov Jabar
Yudi juga menyatakan, pihaknya juga akan lebih memberdayakan koperasi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para sopir angkum. Koperasi yang akan dikembangkan lebih kepada sektor kebutuhan pokok sehingga bisa membantu meringankan beban para sopir angkum.
"Dengan jumlah sopir yang menjadi anggota Organda yang mencapai ribuan ini, kita bisa hitung berapa ton kebutuhan beras dan minyak kelapa mereka per bulannya. Jika ini kita kelola melalui koperasi, maka ini akan sangat membantu perekonomian mereka dan ini juga salah satu keuntungan adanya data base terkait data sapor angkum," katanya.
Keuntungan yang didapatkan dari koperasi ini, tutur Yudi, nantinya akan disalurkan juga untuk kesejahteraan para sopir yang sudah terdaftar di Organda dan sudah memiliki KTA.
Baca Juga: Mantan Kades di Garut tak Bisa Berobat Karena Nunggak BPJS
Dengan demikian, para sopir angkum bisa mendapatkan penghasilan lain selain dari hasil kerja kerasnya sebagi sopir angkum dan ini tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain KTA, Yudi juga mengatakan para sopir angkum di Garut yang sudah menjadi anggota Organda saat ini juga semuanya sudah memiliki barcode untuk bisa membeli BBM bersubsidi. Hal ini menyusul adanya aturan pemerintah yang mengharuskan pembelian BBM bersubsidi harus menggunakan barcode.
"Kami juga sudah fasilitasi para sopir angkum di Garut dalam pembuatan barcode agar bisa membeli BBM bersubsidi. Saat ini sudah hampir 100 persen angkum di Garut memiliki barcode," ujar Yudi.
Baca Juga: Pemkab Garut Segera Lelang Pengelolaan Objek Wisata Situ Bagendit