Seluruh Sopir di Garut Wajib Miliki KTA Organda

- 8 Maret 2023, 20:01 WIB
Ketua DPC Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, memberikan KTA kepada perwakilan sopir angkum. Ia menilai KTA sangat penting dimiliki para sopir angkum dan juga penumpang.
Ketua DPC Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, memberikan KTA kepada perwakilan sopir angkum. Ia menilai KTA sangat penting dimiliki para sopir angkum dan juga penumpang. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Seluruh sopir angkutan umum (angkum) di Kabupaten Garut diwajibkan memiliki kartu tanda anggota (KTA) Organisasi Angkutan Darat (Organda). Hal ini guna mempermudah penumpang untuk mengenali sopir jika sampai terjadi hal yang tak diharapkan. 

Ketua DPC Organda Garut, Yudi Nurcahyadi, menyebutkan jumlah sopir angkum di Garut saat ini mencapai 6 ribu. Dari jumlah tersebut, saat ini baru 2.600 orang yang sudah memiliki KTA dan sisanya secara bertahap masih terus diproses pembuatan KTA-nya. 

KTA tersebut menurut Yudi harus ditempelkan di bagian depan angkum agar penumpang bisa dengan mudah melihatnya. 

Baca Juga: Banyak Talenta Pemain dari Garut, Bupati Sebut Sepakbola Sudah Jadi Industri

Dengan demikian penumpang bisa mengetahui identitas sang sopir sehingga kalau terjadi hal yang tak diharapkan, penumpang bisa melaporkan sopir ke pihat terkait.

"Misalnya apabila sopir membawa kendaraannya secara ugal-ugalan atau melakukan pelanggaran lalu lintas lainnya, penumpang bisa dengan mudah melaporkan sang sopir. Atau bisa juga ketika ada penumpang yang ketinggalan barang di dalam angkutan, penumpang juga bisa berkoordinasi dengan pengurus Organda," ujar Yudi, Rabu, 8 Maret 2023.

Diungkapkannya, dengan adanya KTA, penumpang juga dengan mudah bisa membedakan mana sopir yang asli dan mana sopir tembak. Jika di bagian depan angkutan penumpang tidak melihat adanya KTA, berarti dapat dipastikan sopir yang membawa angkum tersebut adalah sopir tembak atau sopir ilegal dan penumpang bisa mencari angkum lainnya.  

Baca Juga: Santri yang Hilang Terseret Ombak di Pantai Taman Manalusu Garut Ditemukan

Selain untuk mempermudah penumpang mengenali sopir, imbuh Yudi, keberadaan KTA juga bertujuan untuk mempermudah pendataan karena Organda memiliki database yang lengkap. 

Apalagi saat ini pemerintah menyalurkan berbagai program bantuan salah satunya akibat kenaikan BBM di mana sopir menjadi salah satu sasarannya. 

Dengan adanya database di Organda terkait data sopir angkum, disampaikan Yudi, hal ini bisa mempermudah dalam melakukan pendataan. Dengan demikian, penyaluran bantuan akan tepat sasaran. 

Baca Juga: Pemkab Garut Menerima Bantuan 735 Unit Perbaikan Rutilahu dari Pemprov Jabar

Yudi juga menyatakan, pihaknya juga akan lebih memberdayakan koperasi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para sopir angkum. Koperasi yang akan dikembangkan lebih kepada sektor kebutuhan pokok sehingga bisa membantu meringankan beban para sopir angkum.

"Dengan jumlah sopir yang menjadi anggota Organda yang mencapai ribuan ini, kita bisa hitung berapa ton kebutuhan beras dan minyak kelapa mereka per bulannya. Jika ini kita kelola melalui koperasi, maka ini akan sangat membantu perekonomian mereka dan ini juga salah satu keuntungan adanya data base terkait data sapor angkum," katanya.

Keuntungan yang didapatkan dari koperasi ini, tutur Yudi, nantinya akan disalurkan juga untuk kesejahteraan para sopir yang sudah terdaftar di Organda dan sudah memiliki KTA.

Baca Juga: Mantan Kades di Garut tak Bisa Berobat Karena Nunggak BPJS

Dengan demikian, para sopir angkum bisa mendapatkan penghasilan lain selain dari hasil kerja kerasnya sebagi sopir angkum dan ini tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan mereka.     

Selain KTA, Yudi juga mengatakan para sopir angkum di Garut yang sudah menjadi anggota Organda saat ini juga semuanya sudah memiliki barcode untuk bisa membeli BBM bersubsidi. Hal ini menyusul adanya aturan pemerintah yang mengharuskan pembelian BBM bersubsidi harus menggunakan barcode.  

"Kami juga sudah fasilitasi para sopir angkum di Garut dalam pembuatan barcode agar bisa membeli BBM bersubsidi. Saat ini sudah hampir 100 persen angkum di Garut memiliki barcode," ujar Yudi.

Baca Juga: Pemkab Garut Segera Lelang Pengelolaan Objek Wisata Situ Bagendit

Wahyu Hidayat, pengurus angkot 10, menilai keberadaan KTA bagi para sopir angkum sangat penting dan banyak manfaatnya. KTA ini menunjukan kegalitas resmi mereka sehingga apabila ada sopir angkum yang tak memiliki KTA bisa dikatakan ilegal.

Menurutnya, dengan adanya KTA, maka pendataan terhadap para sopir angkum bisa dilakukan dengan mudah. Ini juga penting kaitannya dengan penerimaan berbagai program bantuan yang disalurkan pemerintah bagi para sopir angkum supaya bisa benar-benar tepat sasaran.  

"Tak hanya bagi sopir, KTA juga sangat bermanfaat bagi para penumpang agar bisa dengan mudah mengenali sopir angkum yang mereka tumpangi. Jika ada sopir yang berbuat macam-macam atau ada barang penumpang yang tertinggal di dlam angkum, maka penumpang bisa dengan mudah laporan ke pengurus karena identitas sopirnya sudah diketahui," kata Wahyu.  

Baca Juga: Angka Pengangguran di Garut Tinggi, Kehadiran LPK Diharapkan Jadi Solusi

Mewakili para sopir angkum, Wahyu juga mengapresiasi langkah Organda Garut yang telah memfasilitasi pembuatan barcode pembelian BBM bersubsidi. Hal ini sangat membantu para sopir angkum karena tanpa barcode, mereka tidak akan bisa membeli BBM bersubsidi.***

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x