Viral, Guru Muda di Pangandaran Curhat di Medsos. Terpaksa Mengundurkan Diri, Mengaku Diintimidasi

- 9 Mei 2023, 22:09 WIB
Guru muda di Pangandaran yang memilih mengundurkan diri Husein Ali Rafsanjani (kiri), Formatur HMI Pangandaran Periode 2023-2024 Acep Rifki Padilah.*/kolase kabar-priangan.com/Instagram/Dok. Pribadi
Guru muda di Pangandaran yang memilih mengundurkan diri Husein Ali Rafsanjani (kiri), Formatur HMI Pangandaran Periode 2023-2024 Acep Rifki Padilah.*/kolase kabar-priangan.com/Instagram/Dok. Pribadi /

"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut engak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung. Ada juga kan orang yang engak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya, bagi saya jengkel aja gitu," ucapnya.

Kendati demikian, kala itu dia tetap membayar. "Tapi, ya udah saya bayar pada waktu itu. Terus pada waktu latsar, tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu," katanya.

Menurutnya, walaupun jumlahnya di bawah Rp1 juta, namun bagi dirinya uang itu cukup besar. "Apalagi, pada waktu itu kita digaji selama 3 bulan belum dibayar. Benar-benar belum dibayar, dirapel katanya. Ya, udah. Tapi, kan jadi berat banget gitu," katanya.

Baca Juga: Pencarian Korban Tenggelam di Waduk Jatigede Sumedang Belum Menemukan Hasil

Saat itu, Husein mengaku sampai bicara dengan si penagih bahwa Ia sudah tidak punya uang lagi. "Saya kasih screenshoot isi rekening saya enggak ada. Rp500.000 saja enggak ada di rekening waktu itu," paparnya.

Karena merasa ada yang janggal, maka dia pun melaporkan adanya pungutan itu. "Jadi, saya lapor ke website lapor.go.id, saya kasih cantumannya, saya kasih screenshot penagihannya. Saya kasih bukti transfernya disitu dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya," katanya.

“Enggak lama dari laporan yang saya kirim, dicari tiba-tiba, dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, saya kasihan enggak mau merugikan orang. Saya ngaku saja bahwa itu saya yang ngelapor," katanya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Fisik Tengkorak Dalam Karung yang Ditemukan Warga Telegong Garut

Akibatnya, kata dia, dirinya ditelpon untuk menghadap ke kantor BKSDM Pangandaran. "Disitu tuh, suasananya kayak gimana ya, hape disuruh ditaruh di depan terus suasananya enggak enak lah,” katanya.

Kala itu, guru muda ini mengaku dikepung 12 orang. “Saya di tengah dilingkari gitu. Terus ditanya-tanya kan, kenapa ngelapor? Saya bilang ya karena saya keberatan, saya enggak bisa bayar uang yang saya enggak tahu ini uang untuk apa. Urgensinya, apa gitu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah