Dikatakannya, sebagai kloter pertama Jawa Barat untuk musim haji 1444 H/2023 kali ini, seluruh jemaah haji asal Garut diagendakan langsung menuju Madinah, kemudian ke Mekah sesuai dengan rangkaian jadwal ibadah haji.
Baca Juga: Meski Ilegal, Pemerintah Tetap Bantu Kepulangan Ela PMI asal Garut ke Tanah Air
“Mereka di Madinah sampai arbain, kemudian ke Mekah, mereka pulangnya tiga hari setelah pelaksanaan arbain selesai,” ucapnya.
Sementaran itu, Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat mengatakan, total jumlah jemaah haji bersama petugas pendamping yang diberangkatkan pada kloter pertama berjumlah 400 orang.
“Sekitar 60 persen bawa tongkat, dan sekitar 6 orang menggunakan kursi roda 2. Sebagai musim haji ramah lansia, rombongan pertama asal Garut didominasi para lansia," ujarnya.
Baca Juga: Bawaslu Garut Mintai Keterangan Empat Orang Terkait Kasus Sawer Uang
Cece menyebutkan, mereka akan mendapatkan pendampingan ekstra dari seluruh petugas pendampingan haji yang diberangkatkan.
“Pendamping setiap kloter yang diberangkatkan terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, 2 perawat, PHD kesehatan, PHD ibadah, PHD umum,” kata Cece Hidayat.
Ia menuturkan, untuk memperlancar aktivitas ibadah, semua jemaah diharuskan cepat berkoordinasi dengan petugas jika mengalami kesulitan atau kendala terutama selama dalam perjalanan di Madinah, Mekah atau selama dalam menunaikan rangaaian ibadah.
Baca Juga: Bupati Sebut Tak Malu Pendapatan Per Kapita Garut Masih Rendah