"Jika dalam waktu itu tidak bisa diselesaikan, tentu Kami berharap pihak Inspektorat terlebih dahulu melakukan audit," ujar Cecep manambahkan.
Baca Juga: Setelah Dicari 2 Minggu, Terduga Tabrak Lari di Banjar Ditangkap Polisi di Tasikmalaya
Dia belum mau berkomentar dahulu terkait kemungkinan ditindaklanjuti oleh Aparat Penegak Hukum (APH). "APH atau Inspektorat, tentu akan melakukan audit kalau ada hal hal yang janggal. Kita cek ricek dulu responsibility rekanannya. Bagaimana tanggung jawab rekanan menyelesaikannya itu. Jika terbukti ada dugaan yang janggal, kami menyerahkan kepada pihak yang memiliki kewenangannya itu," ucapnya.
Menyusul insiden tak terduga tersebut, saat itu juga Sekertaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kota Banjar H. Budi Hendrawan, langsung menyampaikan pernohonan maaf kepada ibu-ibu PKK atas ketidaknyaman lift tersebut. "Kami mohon maaf atas peristiwa tak terduga itu. Karena yang saya tahu, lift itu kondisi baru. Bahkan, baru sepekan dipasang dan sepekanan ini adalah tahap ujicoba," tutur Budi.
Lebih lanjut dia menjelaskan lift ini, satu paket dengan pekerjaan pembangunan
gedung fasilitas layanan perpustakaan yang berstatus baru diresmikan Jumat, 17 Maret 2023. "Waktu pemeliharaan proyek oleh rekanan itu, berakhir 3 September 2023 atau selama enam bulan itu," kata Budi.
Adapun hikmah dari tragedi lift macet, ditambahkankan dia, ke depan harus ada alokasi pemeliharaan lift serta petugas khusus depan lift yang mengatur jumlah orang naik lift. "Kapasitas beban lift empat orang. Saat macet tadi, masuk erang orang. Berlatar dugaan over tonase, dimungkinkan jadi penyebab macet dan terkunci," ucap Budi.***