Ikan Berserakan di Pantai
Saat ombak dari Pantai Barat dengan Pantai Timur beradu itulah dirinya melihat banyak tumpukan kaso-kaso bangunan dan perahu pecah. "Kalau secara langsung melihat korban terbawa ombak tersebut saya tidak melihat seorang pun, hanya melihat bangunan-bangunan saja yang tergulung ombak. Ketika ombak surut kembali, saya melihat ikan berserakan di pinggir pantai. Waktu itu selama tiga hari saya menangis ingat dengan keluarga di rumah," tuturnya.
Kemudian, setelah keadaan normal tidak ada tsunami susulan, Kusnadi mencari anak-anak dan istrinya. Ternyata menurut informasi mereka sudah ada di salah satu hotel di Pangandaran untuk mengamankan diri.
"Ya, Alhamdulillah ada informasi bahwa anak dan istri saya sudah mengungsi di salah satu hotel. Selanjutnya berhubung ada informasi akan tsunami susulan, pada saat itu listrik mati, saya langsung mengungsi ke Desa Purbahayu yang datarannya tinggi," ucap Kusnadi.
"Namun sebelum menjemput istri dan anak, saya ke rumah dulu mengambil barang-barang penting. Ketika itu orang lain ada yang membawa televisi bawa apalah saking paniknya," katanya.
Baca Juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Pencurian Data Pribadi Ratusan Warga Sukabakti Garut
Tak Ada Hewan di TWA dan Cagar Alam yang Mati
Di lokasi TWA dan Cagar Alam Pangandaran tidak ada hewan-hewan yang mati akibat tsunami itu. "Karena saya tahu bahwa hewan lebih tahu, mereka naik ke bukit-bukit tinggi yang ada di TWA dan Cagar Alam Pangandaran, kecuali tumbuh-tumbuhan banyak yang layu," katanya.