Lahirnya Poros Baru Jelang Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Hal Baik Bagi Pendidikan Politik

- 5 April 2024, 16:18 WIB
Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdulah.
Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdulah. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Wakil Direktur Pasca Sarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Dr. Yusuf Abdulah menilai rencana lahirnya poros baru yaitu koalisi PKB dan PKS jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya 2024, merupakan hal baik bagi pendidikan politik.

"Untuk paket pasangan baru atau poros baru sah-sah saja, tinggal bagaimana mereka memetakan potensi yang dimiliki dengan membaca kalkulasi politik baik kekuatan internal maupun eksternal-nya, dan ini bagus juga untuk pendidikan politik," ungkapnya, Jumat 5 April 2024.

Dr. Yusuf Abdulah menyinggung terkait kriteria calon pemimpin Kota Tasikmalaya kedepan harus yang memiliki sifat sidiq, amanah, fatonah dan tablig.

Baca Juga: Buat Kamu yang Bingung Pilih Baju Lebaran, Ada Event JakCloth Ramadan 2024 di Tasikmalaya

"Menentukan pemimpin itu harus yang berTuhan, yakni figur calon pemimpin yang berdimensi spiritual dan kebaikan dalam kepemimpinannya," jelasnya.

Jadi, dia melanjutkan memilih dalam Pilkada Kota Tasikmalaya bukan hanya menentukan poros. Tapi bagaimana parpol tersebut menghasilkan figur calon pemimpin yang bisa diterima oleh masyarakat.

"Berapapun poros yang dibangun, yang paling penting adalah menentukan figur seorang calon pemimpin yang berTuhan, oleh karena itu dicari calon pemimpin yang berTuhan," ucapnya.

Baca Juga: Balon Wali Kota Harus Miliki Gagasan Konkret Atasi Kemiskinan Kota Tasikmalaya

"Kalau terkait poros, sangat mungkin bertambah dan sangat mungkin juga berkurang, itu kan kalkulasi masing-masing parpol, tapi maksudnya bukan itu tapi terkait figur," tuturnya.

Karena politik itu sangat dinamis, kata dia, sehingga tergantung perhitungan parpol masing-masing. Hanya saja yang dibutuhkan masyarakat itu adalah siapa figur yang akan dimunculkan oleh tiap parpol.

"Jadi figur calon pemimpin yang berdimensi spiritual dan kebaikan dalam kepemimpinannya, maka dicari pemimpin yang berTuhan," tegasnya.

Baca Juga: Penumpang Masih Sepi, Pengusaha Angkutan di Kota Tasikmalaya Keluhkan Travel Gelap

Problem Kemiskinan

Dan terkait problem kemiskinan di Kota Tasikmalaya, kata Yusuf, khas perkotaan memang harus ada benang merahnya, intinya harus punya grand desain yang jelas, terukur dan terarah.

"Karena tidak mudah dan sangat kompleks menangani masalah kemiskinan itu, bagi para kandidat bakal calon Wali Kota yang akan maju di Pilkada sebaiknya melakukan pemetaan yang komprehensif," tuturnya.

 "Jadi tidak hanya masalah kemiskinan, persampahan, atau masalah sosial saja, tapi banyak masalah 'khas perkotaan' lainnya yang harus diidentifikasi dan terpetakan dengan jelas," ucapnya.

Baca Juga: Puluhan Supir Bus di Kota Tasikmalaya di Tes Urine, Cegah Kecelakaan Selama Mudik Lebaran

Mengenai penanganan kemiskinan di Kota Tasikmalaya, lanjutnya, semua pihak harus ikut terlibat diantaranya Pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas termasuk juga media massa.

"Jadi semuanya harus terlibat dan khususnya Pemerintah Kota Tasikmalaya, jadi gagasan para kandidat bakal calon Wali Kota konsepnya harus terarah dan gagasannya harus disampaikan ke publik," ucapnya.

Yusuf juga menambahkan, kenapa ide dan gagasan kandidat bakal calon Wali Kota harus terarah dan dipublikasikan, supaya masyarakat Kota Tasikmalaya mengetahui terkait pemikiran dan konsep calon pemimpinnya dalam menuntaskan masalah kemiskinan.

Baca Juga: Gebyar Ramadhan, Universitas BTH Tasikmalaya Gelar Bukber, Santunan Anak Yatim hingga Itikaf Bersama Warga

"Maksudnya supaya masyarakat juga menilai mana yang gagasan yang realistis dan terarah terkait penuntasan masalah kemiskinan dan permasalahan lainnya di Kota Tasikmalaya," pungkasnya.

Sebelumnya, Aktivis Eksponen 96, Dadi Abidarda mengaku optimis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam waktu dekat akan mendeklarasikan poros baru jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tasikmalaya 2024.

"Sesuai statemen saya jauh hari kepada media (Kabar Tasikmalaya) yaitu terkait poros baru akan terlahir, dan saya yakin dalam waktu dekat PKB dan PKS akan segera mengumumkan koalisi terkait poros baru tersebut," ungkap Dadi Abidarda kepada Kabar Tasikmalaya dengan nada penuh optimisme, Jumat 5 April 2024.

Baca Juga: Waspada! Dugaan Politik Uang Dikhawatirkan Terjadi di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Non Kader Bisa Mendaftarkan

Menurutnya, setelah deklarasi koalisi PKB dan PKS, poros baru tersebut akan membuka pendaftaran bakal calon Wali Kota Tasikmalaya periode 2024-2029 terbuka untuk masyarakat umum.

"Setelah koalisi, nanti poros baru akan membentuk desk Pilkada khususnya PKB akan membuka pendaftaran secara terbuka untuk umum, artinya kader maupun non kader bisa mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Tasikmalaya," tegasnya.

Sesuai prediksi dan kajiannya dari jauh-jauh hari, Dadi melanjutkan bahwa poros baru akan melahirkan kekuatan positif yang signifikan dan sangat dinanti oleh masyarakat jelang Pilkada Kota Tasikmalaya 27 November 2024.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Kota Musnahkan Barang Bukti Ribuan Botol Miras, Narkoba Serta Knalpot Brong

"Sampai saat ini saya tetap mempertahankan argumentasi, bahwa poros baru akan terlahir. PKB dan PKS, dengan sepuluh kursi di DPRD Kota Tasikmalaya, koalisi ini telah mengantongi tiket minimal dapat mengusung pasangan bakal calon Wali Kota," tegasnya.

Dengan dibukanya pendaftaran untuk umum, Dadi menegaskan kembali, bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendaftarkan diri maju sebagai bakal calon Wali Kota maupun bakal calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya periode 2024-2029.

"Saya sampaikan kembali, dan saya yakin bahwa poros baru segera terlahir yaitu PKB dan PKS, dan poros baru ini bisa sebagai solusi masyarakat Kota Tasikmalaya," tuturnya.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah