وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS Al Baqarah : 197)
Orang yang berbekal takwa akan berhati bersih, suara hatinya yang mengemuka, Nuraninya yang berbicara. Ia tak perlu banyak cakap.
Doanya mustajab, kata-katanya bernas dan berbobot, mengesankan semua orang. Maka orang yang berpribadi fitri sebagai bentukan Ramadan digambarkan Nabi dia bersih tanpa dosa seperti seorang bayi yang baru lahir dari ibunya.
Kharajadzunubahu kayaumin waladathu ummuhu. Lihatlah seorang bayi. Wajahnya polos, tanpa dosa, tak punya emosi, tak mudah marah, kalaupun marah maka ia akan cepat melupakan.
Baca Juga: Seksi 2 Tol Cisumdawu Dibuka untuk Jalur Mudik, Masyarakat Pasang Spanduk Apresiasi
Pasrah, diperbuat apa pun oleh orang tuanya ia rela, Semua orang akan merasa senang padanya, ingin mengecup bibirnya dan pipinya yang montok, menggemaskan, mereka berusaha menarik perhatiannya merayu dengan segala cara.
Ia tak banyak bicara. Namun ketika dia menangis, maka semua orang berduyun-duyun menawarkan bantuannya.
Pribadi bernurani ini yang kita butuhkan. Apabila semua orang, mulai pemimpin hingga rakyatnya sudah mengedepankan nurani, Kebijakan yang dibuat berdasarkan nurani, maka tentulah tak ada kekacauan. Saat itulah rahmat dan barakah Allah akan diturunkan kepada kita.