Khutbah Jumat Pasca Idul Fitri, Mengembalikan Nurani yang Hilang

- 1 Mei 2022, 07:52 WIB
Masjid Al-Bahar Pangandaran. Berikut ini isi khutbah Jumat pasca Idul Fitri.*
Masjid Al-Bahar Pangandaran. Berikut ini isi khutbah Jumat pasca Idul Fitri.* /kabar-priangan.com/nishfa/

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

[2.183] Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Ramadhan baru saja berakhir. Hari ini kita sudah tiba di hari fitri, hari raya kesucian asal. Hari raya kemanusiaan primordial. Marilah kita fahami apa sesungguhnya makna hakiki dari ‘idul fitri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 1 Mei 2022: Capricorn, Aquarius, Pisces. Bersiaplah Bertemu dengan Orang Impian

‘Id artinya “kembali” dan “fitri” berarti “agama yang benar” atau “kesucian” atau “asal kejadian”. Fitrah manusia, adalah merupakan perjanjian primordial manusia dengan Tuhannya ketika masih di alam arwah, sebagaimana dapat kita simak dalam firman Allah QS. al-A’raf : 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, [Al-A’raf, 7.172].

Baca Juga: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1443 H Digelar Hari Minggu, 1 Mei 2022. Lebaran, Senin Atau Selasa?

Pada hakikatnya, jiwa dan diri kita, sejak dari awal kodratnya, telah dikondisikan untuk beragama tauhid. Dari sinilah lahir konsep dan keyakinan bahwa setiap bayi yang lahir, dilahirkan dalam keadaan fitrah.

Kedua orang tuanyalah, yang menjadikan anak tersebut menjadi Nashrani atau Majusi. Seperti sabda Rasul

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x