Kuliner Lagi Hits di Tasikmalaya, 'Sempolan Sempolan, Sempolan Ayam Harga Seribu, Enak...'

- 6 September 2022, 18:07 WIB
Agus Supriatna (38), pedagang keliling sempolan melayani pembeli di kompleks perumahan di Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Minggu 4 September 2022.*
Agus Supriatna (38), pedagang keliling sempolan melayani pembeli di kompleks perumahan di Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Minggu 4 September 2022.* /Kabar-Priangan.com/Arief FK

Agus menyebut bos, maksudnya pemilik usaha sempolan tersebut. Sang bos yang kini berdomisili di Jati Indihiang, berasal dari Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, daerah yang paeunteung-eunteung (berhadapan) dengan area kerja Agus hanya terhalang Sungai Citanduy. Adapun istri sang bos berasal dari Jawa.

Baca Juga: BBM Bersubsidi Naik, Komentar Lucu Netizen Hiasi Instagram Puan Maharani

Agus tak mengetahui apakah Jawa Tengah atau Jawa Timur, namun sempolan sendiri konon merupakan makanan yang berasal dari Malang, Jawa Timur. "Bos yang punya resep tersendiri sehingga sempolan ini rasanya gurih dan tak pecah berantakan saat digoreng," tuturnya seolah promosi.

Produk sempolan yang dijajakan Agus mengusung merk Ting Ting, seperti ditulis di gerobaknya yang berwarna biru donker. Tapi sama sekali tak ada hubungannya dengan Ayu Ting Ting, bila ada sangkaan penyanyi dangdut tersebut beralih profesi membuka usaha sempolan gerobak keliling.

"Bukanlah, tapi kalau ada anak-anak menanyakan 'Mang, ieu nu Ayu Ting Ting sanes?' ya saya iseng jawab saja 'Pabrik hayamna nu Ayu Ting Ting' he he," kata Agus berkelakar.

Baca Juga: Atas Meninggalnya AM, Ponpes Gontor Meminta Maaf dan Keluarkan Santri yang Diduga Terlibat dalam Penganiayaan

Ditambahkan Agus, sebetulnya sudah cukup lama sempolan hadir di Kota Tasikmalaya. Soalnya, bosnya pertama kali membuka usaha itu ada sekitar enam tahun lalu. Kini di Kota Tasikmalaya usaha bosnya ada di lima wilayah. Selain jalur kawasan Indihiang, juga Gobras, Pancasila, Cikunir, dan Aboh. "Cuma memang ke wilayah sini ya baru beberapa bulan," ujar Agus.

Selama ini, promosi langsung melalui pengeras suara toa menjadi cara ampuh untuk memikat calon konsumen, seperti tahu bulat pedagang keliling atau tukang peralatan dapur kreditan. Sebelumnya, promosi suara "Tahu bulat, digoreng dadakan di mobil, lima ratusan, gurih-gurih nyoy" begitu akrab di telinga. Namun durasi suara iklan sempolan lebih pendek.

Adapun sumber suara promosi itu berupa rekaman yang disimpan di memory card ke tape mobil. Selanjutnya dihubungkan dengan kabel ke pengeras suara atau toa mini dengan memakai energi aki motor. Suara berdurasi 30 detik tersebut muncul berulang-ulang terus-menerus tanpa ada tambahan musik apa pun.

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM, Tarif Angkutan di Sumedang Naik Rp 2.000,-

"Ini akinya dicas setiap hari tiga jam, setiap pulang ngider (berkeliling). Khawatirnya kalau lupa dicas suaranya hilang saat perjalanan dagang," ujar Agus.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah