Jumlah Santri yang Diduga Jadi korban Penganiayaan di Ponpes Gontor Tiga Orang

- 7 September 2022, 08:48 WIB
Ilustrasi santri korban penganiayaan.
Ilustrasi santri korban penganiayaan. /pmjnews/

KABAR PRIANGAN - Santri korban dugaan penganiayaan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor ternyata ada tiga orang, yakni AM yang dianiaya hingga meninggal dunia dan dua orang korban lainnya yang menderita luka-luka.

Dikutip kabar-priangan.com dari pmjnews, Kepolisian melalui Polres Ponorogo menerangkan, jumlah santri yang menjadi korban dugaan penganiayaan di lingkungan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, lebih dari satu orang.

Jadi, total seluruh korban penganiayaan ada tiga orang yakni AM dan dua santri lain yang luka.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Lantik Azwar Anas sebagai MenPAN RB Gantikan Tjahjo Kumolo. Simak Track Recordnya

"Total ada tiga santri termasuk korban AM. Namun yang dua santri luka-luka," terang Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono kepada awak media di Ponorogo, Selasa 7 September 2022.

Terkait dugaan kekerasan fisik dan penganiayaan tersebut, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan telah memeriksa tujuh orang saksi.

Para pelaku yang sudah diperiksa terdiri dari dua santri, dua dokter, dan tiga ustadz (guru ngaji) Ponpes Gontor 1.

Baca Juga: Sumedang Terus Berkembang dan Maju Dalam Transformasi Digital

Adapun kasus dugaan kekerasan atau penganiayaan yang menyebabkan seorang santri berinisial AM (17) meninggal dunia tersebut ditindaklanjuti Polres Ponorogo usai menerima pengaduan dari pihak Ponpes Modern Darussalam Gontor yang diwakili salah satu ustadznya.

Santri pesantren Gontor asal Palembang itu dikabarkan meninggal pada Senin, 22 Agustus 2022 lalu pasca mengikuti kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Orang tua korban, Soimah, mengaku menerima kabar duka kematian anaknya secara tiba-tiba dari pengasuh Gontor yang menyebutkan anaknya meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20 WIB.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling di Wilayah Priangan Timur Hari Ini, Rabu 7 September 2022

Akan tetapi yang menjadikan keluarga bertanya-tanya yaitu mengenai surat keterangan kematian yang menyatakan bahwa sang anak meninggal pukul 06.45.

“Ada apa! Rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami,” kata Soimah, Senin, 5 September 2022.

Seteleh mendengar kabar buruk itu, Soimah mengaku syok dan tidak bisa berpikir apa-apa dan hanya menunggu kedatangan anak sulungnya ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat.

Baca Juga: LIVE Dangdut Academy 5 Fifty-Fifty Malam Ini di Indosiar. Simak Jadwal Acara Indosiar Rabu 7 September 2022

“Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022 yang diantar oleh pihak Gontor dipimpin ustad Agus, itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu hanya sebagai perwakilan,” tuturnya.

Menurut penuturan kronologi kejadian yang disampaikan perwakilan Gontor , Albar dikabarkan terjatuh akibat kelelahan selepas mengikuti agenda Perkajum, terlebih dia dipercaya menjadi ketua dalam acara tersebut.

“Mungkin alasan itu bisa kami terima bila sesuai dengan kenyataan kondisi mayat anak saya,” ucapnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 7 September 2022: Leo Merasa Bahagia, Virgo Dihampiri Peristiwa Aneh, Cancer?

Namun, perasaan legowo Soimah dan keluarga sirna Ketika mereka melihat kondisi mayat anaknya saat membuka kain kafan.

“Banyak laporan-laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian, kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka,” kata dia.

“Sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian begitu juga dengan keluarga,” ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Suharso Monoarfa Tolak Hasil Mukernas PPP, Klaim Dirinya Masih Menjabat Sebagai Ketua Umum Partai

Mengetahui kondisi jenazah anaknya tidak seperti terjatuh, Soimah dan keluarga lantas mengaku geram karena informasi yang disampaikan perwakilan pihak Gontor berbeda dengan kenyataan yang diterima.

Dia lantas menghubungi pihak forensik dan rumah sakit untuk melakukan autopsi dan kedua pihak tersebut mengaku siap melakukan proses tersebut.

“Namun, setelah didesak, pihak dari Gontor yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan,” ucap Soimah, dikutip dari akun Instagram pribadinya, @soimah_didi, Selasa, 6 September 2022.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah