Menurut Dedi, pemeriksaan tersebut untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab sebagai operator pemegang senjata pelontar.
“Ini yang sedang kami dalami terkait manager pengamanannya,” jelasnya.
Baca Juga: Gempa di Sumedang Pada Minggu 2 Oktober 2022 di Sesar Cileunyi-Tanjungsari Begini Penjelasan PVMBG
Sementara itu, olah TKP terus dilakukan oleh tim Inafis dan Labfor.
Tim Labfor masih bekerja untuk mendalami dan menganalisa 32 titik CCTV di sekitar stadion, dan juga memeriksa dan menganalisa 6 buah HP.
“Tiga buah HP teridentifikasi milik korban dan 3 masih proses karena HP tersebut dipassword,” tutur Dedi.
“Selain itu, tim Inafis dan Labfor nantinya setelah menganalisa CCTV, Tim DVI juga akan mengidentifikasi terkait terduga pelaku pengerukan di dalam dan luar stadion,” imbuh Dedi.
Dimana pekerjaan tim investigasi ini diawasi eksternal dari Kompolnas.
Untuk jumlah korban dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, tim Inafis Polri bersama DVI berhasil mengidentifikasi 125 korban yang meninggal dunia.