Asal Angklung berasal dari 400 tahun yang lalu di Jawa Barat, Indonesia. Penduduk desa percaya bahwa suara bambu akan dapat menarik perhatian Déwi Sri, dewi padi juga kemakmuran.
Setiap tahun, pengrajin terbaik desa menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat Musik Angklung.
Selama musim panen, mereka mengadakan upacara dan memainkan angklung yang dengan harapan dewa akan memberkati mereka yaitu dengan tumbuh tanaman yang subur.
Alat musik ini masih menjadi pokok dalam budaya Indonesia juga seringkali, pemerintah menyelenggarakan pertunjukan Angklung digunakan untuk menyambut tamu terhormat ke Istana Kepresidenan IndonesiaIndonesia.
Suara Angklung yang membangkitkan semangat dapat didengar di ruang kelas di seluruh dunia karena ini adalah cara yang bagus bagi guru untuk memperkenalkan musik dan budaya Indonesia kepada siswa.***