Air kencing tikus yang terbawa oleh banjir kemudian masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir pada mata dan hidung. Hingga saat ini, tikus merupakan pembawa sekaligus penyebar Leptospirosis karena merupakan inang alami dan memiliki daya reproduksi yang tinggi.
Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Siap Disalurkan Bulan Ini, Simak Syarat Pengajuannya di Sini!
Beberapa hewan lain seperti anjing, sapi, babi, kuda, kambing, dan domba juga dapat terserang Leptospirosis, tetapi potensi penularan terhadap manusia tidak sebesar tikus.
Di Indonesia, banyak gerakan untuk membasmi tikus terutama tikus sebagai hama. Namun perlu diingat, tikus tidak hanya merusak tanaman, tetapi juga menjadi inang pembawa bakteri penyebab Leptospirosis.
Sehingga para petani harus lebih berhati-hati ketika bekerja.
Gunakan alat pelindung diri, seperti sepatu dan sarung tangan, serta bersihkan diri usai beraktivitas.****