Vaksinasi Covid-19 Menuju Harapan Belajar Tatap Muka

30 Juli 2021, 09:55 WIB
Nana Suryana Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya /Dok pribadi/

Semoga program vaksinasi Covid-19 ini menjadi salah satu ikhtiar bagaimana mewujdukan belajar tatap muka.

Penulis: Nana Suryana Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya

KABAR PRIANGAN - Dua minggu terakhir ini program vakisnasi Covid-19 yang digelar  pemerintah berlangsung secara masif.

Dengan menggandeng beberapa elemen (TNI, Polri, dan organisasi masyakat) ribuan siswa, santri, dan mahasiswa di beberapa lembaga (sekolah, pendok pesantren dan kampus) menjadi sasaran vaksinasi.

Gencarnya program vasinaksi dianggap sebagai  salah satu ikhtair yang dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi covid-19.

Baca Juga: Bupati Garut Buka Kegiatan MPLS Siswa SMP Se Kabupaten Garut Secara Virtual

Vaksinasi

Dilansir dari lamaan www.diskes.baliprov.go.id, vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.

Vaksinasi sebagai upaya pencegahan primer yang sangat andal mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.

Dengan prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan di peroleh kekebalan yang optimal, penyuntikan yang aman dan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang minimal.

Sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya.

Baca Juga: Ratusan Santri di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar Divaksin Covid-19

Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.

Vaksinasi merupakan upaya untuk menurunkan kesakitan dan kematian dan mendorong terbentuknya kekebalan kelompok (herd imunity).

Selain itu, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, juga menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial dan ekonomi masyarakat.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, tidak hanya mengandalkan satu intervensi kesehatan saja.

Upaya vaksinasi yang dilakukan saat ini, tidak semata-mata menjadi satu-satunya upaya melindungi masyarakat dari penularan Covid-19.

Baca Juga: Puluhan ODGJ yang Dipasung di Kota Banjar Diselamatkan Para Relawan

Vaksinasi tidak akan berhasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan.

Harus diingat, perlu waktu untuk tubuh kita membentuk antibodi (kekebalan) sehingga siapa pun yang sudah divaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M), sampai pandemi dinyatakan berakhir.

Selama belum tercapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencegahan paling efektif adalah kepatuhan protokol kesehatan oleh seluruh individu.

Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan.

Baca Juga: Otong Koswara : Pergantian Ketua DPRD Dinilai tak Sebanding dengan Manfaat untuk Masyarakat Kota Tasikmalaya

Upaya edukasi dan komunikasi kepada masyarakat harus dilakukan seimbang antara vaksinasi dan protokol kesehatan.

Langkah penanganan pandemi Covid-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal, harus komprehensif dengan melibatkan protokol kesehatan yang ketat demi menekan lebih banyak jumlah orang yang terinfeksi.

Pada waktu bersamaan, upaya ini harus didukung pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Sehingga mereka yang sakit semakin sedikit, dan mendongkrak angka kesembuhan.

Baca Juga: Nakes RSUD dr Slamet Garut Keluhkan Besaran Insentif Penanganan Covid-19 Tak Utuh

Dan hal ini akan menjadi sempurna jika vaksinasi dilakukan untuk mengurangi kerentanan terinfeksi, pengembangan keparahan gejala penyakit dan peluang penularan kepada orang lain.

Harap Belajar Tata Muka

Kita menyakini bahwa vaksinasi salah satu iktiar bagaimana mewujudkan kekebalan komunal.

Ketika kekebalan individul, maka diduga kekebalan komunal (masyakat) akan terwujud.

Keyakinan itu juga yang mendorong dan memotivasi para siswa, santri, dan mahasiswa untuk mengikuti program vaksinasi.

Baca Juga: Ringankan Beban Masyarakat, Samsat Hapus Denda Pajak Kendaraan dan Bea Balik Nama

Mereka sudah sangat rindu belajar di kelas, mereka sudah sangat kangen bercengkarama bersama bapak/ibu tercinta, dan mereka juga sudah sangat kangen belajar bersama, berdiskusi  dalam satu setting ruangan bersama teman-temannya.

Prorgam vaksinasi adalah sebuah harapan, harapan agar mampu mempercepat belajar tatap muka.

Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada masa pandemi dua tahun kebelakang, hanya mampu mencapai tingkat ketercapaian materi dan keterserapan oleh peserta didik tidak melebihi dari 50%.

Belum lagi praktik dan pencapian pendidikan serta pengembangan karakter anak sangat jauh dari harapan.

Baca Juga: Jadwal Badminton Olimpiade Tokyo 30 Juli 2021. The Daddies Hari ini Bertanding Melawan Ganda Putra Taipei

Tidak sedikit anak pada saat jam belajar jarak jauh, mereka berkeliaran, tidak sedikit anak yang rambutnya tidak lagi menjunjukan bahwa dia seorang pelajar, bicara nyaris tidak menggambarkan bahwa dia seorang pelajar, dan lain sebagainya. Sebuah kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Vaksinasi Covid-19 tentu menjadi harapan semua orang yang bergelut di dunia pendidikan.

Belajar secara tatap muka sejatinya bukan hanya harapan anak didik, melainkan harpan para pendidik dan tenaga kependidikan. Semoga program vaksinasi Covid-19 ini menjadi salah satu ikhtiar bagaimana mewujdukan belajar tatap muka.***

           

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler