Dari Kegiatan Sosialisasi FEB Unsil Tasikmalaya, Usia SMA Tepat Mulai Diberi Pengetahuan Literasi Keuangan

- 20 September 2022, 22:56 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil Tasikmalaya berfoto bersama siswa-siswi SMK Al Ikhwan Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Sabtu 17 September 2022 seusai acara bertajuk Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan pada Era Society 5.0 bagi Generasi Zenial.*
Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil Tasikmalaya berfoto bersama siswa-siswi SMK Al Ikhwan Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Sabtu 17 September 2022 seusai acara bertajuk Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan pada Era Society 5.0 bagi Generasi Zenial.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Era teknologi yang berkembang luar biasa saat ini telah membawa pengaruh terhadap berkembangnya teknologi di bidang keuangan. Penggunaan teknologi keuangan mempermudah masyarakat untuk mengakses produk-produk keuangan.

Namun pada sisi lain perkembangan teknologi di bidang keuangan ini baru bisa dinikmati secara parsial.

Pembahasan mengenai keuangan tersebut mengemuka pada kegiatan bertajuk Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Literasi Keuangan Pada Era Society 5.0 bagi Generasi Zenial.

Baca Juga: Update Kasus Upaya Pembobolan ATM di Toserba Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya, 2 Pelaku Diduga Kelompok Sindikat

Kegiatan digelar Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya di SMK Terpadu Al Ikhwan Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Sabtu 17 September 2022.

Kegatan tersebut merupakan wujud penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tim diketuai Elis Listiana Mulyani, SE, MM, terdiri dari H Asep Budiman, SE, MP, Ane Kurniawati, SE, MSi, dan R Lucky Radi Rinandiyana, SE, MSi.

Lucky menyebutkan, pemanfaatan teknologi harus disertai dengan pengetahuan yang cukup. Karena itu teknologi di bidang keuangan dapat juga dimanfaatkan sebagai alternatif untuk melakukan investasi.  Sebelumnya tim juga menggelar sosialisasi bersama Bursa Efek Indonesia, Kamis 25 Agustus 2022.

Baca Juga: BSU Tahap 2 Bakal Segera Dicairkan, Berikut Cara Pengecekan dan Proses Penyaluran BSU

Lucky berharap adanya kegiatan ini sebagai sosialisasi, edukasi dan literasi tentang pentingnya pengelolaan keuangan pribadi, menginvestasikan bagian dari pendapatan yang dimiliki, pengenalan financial technology, dan memberikan pelatihan investasi di pasar modal.

"Ini perlu dilakukan mengingat kurangnya kesadaran publik tentang pentingnya mengelola keuangan dan berinvestasi untuk meningkatkan nilai kekayaan di masa depan agar tidak terkikis oleh inflasi," ujar Lucky.

Dengan demikian, lanjut Lucky, jika masyarakat mulai mengenali dan mengelola investasinya sendiri di pasar modal, mereka akan menyadari bahwa tabungan tidak cukup untuk mengompensasi peningkatan harga barang di masa depan.

Baca Juga: Polres dan Pemkab Garut Bantu Pembangunan Kembali Rumah Undang yang Dibongkar Rentenir

"Ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi keluarga di masa depan," ujarnya.

Kepala Kantor Perwakilan PT Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk, Tine Badriatin, SSos, MSi, MM, yang tampil sebagai narasumber menyebutkan sosialisasi dan edukasi serta pemahaman berinvestasi di pasar modal ini sangat penting mengingat peran pasar modal bagi perekonomian semakin meningkat.

Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial. Generasi ini dikenal juga dengan sebutan Zenial.

Baca Juga: Nama dan NIK-nya Dicatut Pakai Kata-kata Tak Senonoh, Seorang Bidan di Ciamis Syok, Siap Tempuh Jalur Hukum

"Saat ini para Zenial akan mulai memasuki pasar dunia kerja. Tentunya pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan dan cara untuk berinvestasi akan menjadi bekal yang harus dimiliki. Selain itu literasi keuangan adalah salah satu literasi dasar yang harus dimiliki," ujar Tine.

Tine juga menyebutkan siswa usia sekolah menengah atas (SMA) adalah usia yang tepat untuk mulai diberi pengetahuan literasi keuangan. Pelatihan mengenai dasar investasi akan memungkinkan generasi Zenial untuk mendapatkan kemudahan dalam interaksi dengan pasar modal.

"Banyak orang yang tidak memahami potensi pasar modal untuk pembangunan ekonomi keluarga. Tercatat bahwa hanya 1% dari populasi Indonesia adalah investor di pasar modal sehingga potensi pasar modal masih sangat penting," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 9 Orang Tersangka Kasus Perobohan Rumah oleh Rentenir di Garut

Ditambahkan Tine, melalui sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan mitra akan dapat mengetahui pentingnya pengelolaan keuangan, pemanfaatan financial technology, dan berinvestasi.

"Dibandingkan dengan tabungan, mengubah paradigma saving society menjadi investment society dan menjadi investor individu untuk meningkatkan kekayaan dan ekonomi keluarga di tahun-tahun mendatang," kata Tine.

Adapun metode yang akan digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut adalah tutorial dan pelatihan dalam pengelolaan keuangan, pengenalan financial technology dan pasar modal, serta pelatihan dalam tata cara transaksi keuangan. "Hal itu untuk menentukan saham yang baik dan buruk, strategi bertransaksi dan menjaga stabilitas psikologis investor individu," ujar Tine.*



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah