Pengrajin Batik di Kampung Batik Bright Gas Kota Tasikmalaya, Tetap Produktif di Masa Pandemi

- 21 Juni 2021, 16:54 WIB
Batik Kota Tasik memiliki ke khasan tersendiri dibanding batik kota lain salahsatunya dengan corak-corak khasnya yang unik.
Batik Kota Tasik memiliki ke khasan tersendiri dibanding batik kota lain salahsatunya dengan corak-corak khasnya yang unik. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Kota Tasikmalaya, Jawa Barat hingga kini dikenal sebagai penghasil berbagai kerajinan yang salah satunya kerajinan batik.

Batik Kota Tasik memiliki ke khasan tersendiri dibanding batik kota lain salah satunya dengan corak-corak khasnya yang unik. Salah-satunya yakni corak merak ngibing atau merak menari.

Dengan potensi tersebut, batik yang merupakan industri kreatif di Tasikmalaya tersebut mendapat banyak dukungan salah-satunya dari PT Pertamina (Persero) melalui Pemasaran Regional Jawa yang terus mendorong kemajuan Usaha Kecil Menengah (UKM) khususnya kerajinan batik.

Baca Juga: Dudu: Jaga Marwah Pendidikan Madrasah

Salah satunya pengrajin batik di Kampung Batik Bright Gas yang berlokasi di Kampung Ciroyom dan Cigereung, Nagarasari, Kecamatan Cipedes Tasikmalaya yang terus didorong untuk naik kelas dan mandiri, serta agar tetap produktif di masa pandemi.

Kampung Batik Bright Gas Tasikmalaya juga merupakan sinergi antara Pertamina dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mengembangkan produk unggulan daerah Tasikmalaya.

Salah satu pengrajin batik tersebut adalah Aisha Nadia. Aisha mengaku, dirinya meneruskan usaha batik orangtuanya yakni Dimas Batik, yang telah berdiri sejak tahun 1987.

Baca Juga: SMKN 1 Sumedang Bangun Studio Representatif untuk Dukung Pembelajaran Daring

Di tahun 2019, bersamaan dengan peresmian Kampung Batik Bright Gas Tasikmalaya, Aisha bergabung menjadi mitra binaan Pertamina.

Setelah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina ujar Aihsa, usaha batik Dimas Batik berkembang pesat.

Di tahun 2019 omzet meningkat hingga Rp 40 juta per bulan. Kemudian kata dia, saat mulai pandemi di tahun 2020 memang sempat turun drastis.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ulang Tahun Ucapan Selamat Ramai di Twitter

Namun berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan Pertamina, kami jadi lebih semangat berinovasi.

Aisha mengaku pinjaman modal yang ia dapatkan sangat bermanfaat untuk mengembangkan usahanya.

"Alhamdulillah tahun ini omzet kami berhasil meningkat kembali hingga mencapai Rp 60 juta per bulan,” ungkapnya.

Baca Juga: Akademi Kawan Lokal Digelar untuk Kebangkitan Pariwisata dan Ekraf

Keberhasilan usahanya tersebut tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Dalam ushanya, Aisha memang selalu berani berinovasi sehingga produk batik yang dihasilkannyapun memiliki keunikan tersendiri.

Saat pengrajin batik lainnya kebanyakan memproduksi batik cetak, Aisha tetap mengembangkan kain batik tulis dengan motif dan corak yang berbeda sehingga banyak diminati pasar.

Dalam memjalankan usahanya ujar Aisha, dirinya memberdayakan 17 orang pegawai yang merupakan warga sekitar tempat tinggalnya untuk memproduksi produk batiknya.

Baca Juga: Korban Positif Covid-19 di Kota Banjar Terus Berguguran

Pegawaipun tidak selalu harus bekerja dari rumah produksi, para pengrajin di Dimas Batik dapat melakukan pekerjaannya dari rumah masing-masing.

“Saya ingin usaha saya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar saya. Sehingga mereka juga ikut diberdayakan, sehingga punya kemampuan membatik, dapat menafkahi keluarganya, dan turut berkontribusi melestarikan keunikan corak batik khas Tasikmalaya,” ungkapnya.

Sementara itu Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan saat ini di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya terdapat ratusan UKM yang telah bergabung menjadi mitra binaan Pertamina.

Baca Juga: Ribuan Butir Pil Hexymer Siap Edar Diamankan Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota

Tidak hanya dari industri kreatif, UKM tersebut juga berasal dari sektor perdagangan, peternakan, serta perikanan.

“Melalui Program Kemitraan itu Pertamina terus berupaya menggerakan ekonomi masyarakat melalui pembinaan usaha kecil menengah, agar dapat berkembang dan mandiri serta mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Fahrougi menambahkan, UKM yang telah tergabung sebagai mitra binaan Pertamina tidak hanya diberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha.

Baca Juga: Hingga 75 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Dusun Bobos di Sumedang Masih Terisolir

Namun juga berbagai pelatihan, pendampingan, dan akses untuk berpartisipasi dalam pameran berskala nasional maupun internasional.

“Salah satu pelatihan dan pendampingan bagi UKM yang kami lakukan, khususnya di masa pandemi seperti ini, adalah pelatihan UKM untuk go digital," ujarnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah