Hal-hal yang Bisa Membatalkan Pahala Puasa. Apa Saja?

14 April 2021, 12:55 WIB
Ilsutrasi pacaran //hipwee/hipwee

KABAR PRIANGAN - Berpuasa di Bulan Ramadan itu bukan sekadar menahan lapar dan haus saja. Makna berpuasa adalah menahan hawa nafsu.

Banyak orang berpuasa, namun tak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga. Hal ini terjadi karena orang tersebut kehilangan pahala puasa. Lantas, apa-apa saja yang bisa membatalkan pahala puasa?

Dikutip dari nu.or.id, pengasuh Pontren Mambaul Hikmah Talang, Tegal KH Sulthon Barmawi mengemukakan, hakikat puasa adalah al-imsak yaitu menahan diri dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa dan yang membatalkan pahala puasa.

Baca Juga: Tips Berkendara Aman saat Anda Puasa

"Banyak orang berhasil melakukan puasa dengan menahan ini dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi mereka tidak berhasil mendapatkan pahala,” kata KH. Sulthon.

Dalam hadits Rasulullah disebutkan:

طَشُ كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ اِلاَّ الْجُوْعُ وَ الْعَ

Artinya: Betapa banyak orang-orang yang berpuasa tidak mendapatkan balasan kecuali lapar dan haus.

Menurut KH. Sulthon, ada lima perkara yang dapat menggugurkan pahalas puasa kita.

Baca Juga: Kasad Lengkapi Babinsa di Seluruh Indonesia dengan Pakaian Khusus Anti Senjata Tajam

  1. Berdusta

Berdusta atau menyampaikan informasi tidak berdasar fakta. "Sekali dusta, maka akan membuka ribuan dusta lainnya. Oleh karena itu, pertahankan lisan kita,” ujarnya.

  1. Ghibah

Ghibah, membicarakan kejelekan orang lain. Surat Al-Hujurat ayat 12 menyatakan bahwa ghibah (membicarakan keburukan atau aib orang lain) sama saja dengan memakan daging bangkai saudara kita sendir.

Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah berat dari dosa zina:

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya, “’Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’” (HR At-Thabrani).

Baca Juga: Ikan Sidat Menghilang dan Nyaris Punah di Pangandaran, Susi Tak Bisa Lagi Makan Pepes Sidat

  1. Fitnah

Fitnah merupakan kebohongan besar yang dapat merugikan orang lain. Fitnah juga termasuk ke dalam dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT.

Karena itulah Islam melarang umatnya untuk memfitnah karena akan sangat merugikan orang lain jika dilihat dari bahaya fitnah itu sendiri. Dalam surat Al Hujurat Allah SWT berfirman,

“Wahai orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, (sehingga kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah sebagian kamu menggunjing setengahnya yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? ( Jika demikian kondisi mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Jadi patuhilah larangan-larangan tersebut) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujarat : 12)

Baca Juga: Horeee! Bupati Garut Perbolehkan Mudik Lokal

 4, Memandang dengan syahwat.

Makna puasa adalah menahan hawa nafsu, termasuk menahan pandangan mata dengan syahwat.

"Untuk itu, jaga mata kita agar tidak tergerak syahwat,” kata KH Sulthon.

  1. Sumpah palsu

Para ulama bersepakat bahwa sumpah palsu itu hukumnya haram, dan merupakan dosa yang besar. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadis, yang dimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam memasukkan sumpah palsu kedalam kategori dosa besar yang mengiringi syirik***

 

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler