Alami Gagal Jantung, Balita Asal Pagerageung Butuh Bantuan

4 Juni 2021, 17:42 WIB
Seorang balita berusia 10 bulan, Alika Naila Putri, alami gagal jantung. /kabar-priangan.com/Aris M/

KABAR PRIANGAN - Seorang balita berusia 10 bulan, Alika Naila Putri, putri dari pasangan Agus Kusnadi dan Tira Riani warga Kampung Puteran Kidul, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, harus bertahan hidup diusianya yang sekarang ini.

Bagaimaan tidak, kini Alika divonis mengalami gagal jantung oleh dokter.  

Perawatan terhadap Alika hingga kini memang tengah berjalan dan terus diupayakan oleh kedua orang tuanya. Meskipun keluarga ini harus berutang kepada pihak rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan intensif karena ketidak mampuan biaya.

Baca Juga: DPRD Soroti Pencegahan Covid-19 Hingga Sebabkan Kematian Tinggi

Hingga sang ayah, Agus Kusnadi, terpaksa harus berhutang kesana kemari lantaran dirinya mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Agus mengatakan, satu bulan lalu anaknya divonis oleh dokter mengalami gagal jantung.

Gejala yang dirasakan oleh anaknya awalnya adalah panas dan sesak napas. Namun setelah diperiksa ke dokter ternyata mengidap penyakit berat, gagal jantung.

Baca Juga: Mobil Milik Ponpes Idrisiyyah yang Angkut Jemaah Pengajian Dilempar Batu di Rajapolah

"Awalnya, kami bawa ke dokter karena Alika mengalami demam dan panas. Namun pas diperiksa, ternyata divonis gagal jantung," jelas Agus, Jumat (4/6/2021).

Anaknya tersebut, kata Agus, langsung dibawa ke rumah sakit di Kota Tasikmalaya. Kemudian setelah diperiksa, hasil diagnosis dokter anaknya harus mendapatkan perawatan intensif karena mengalami gagal jantung. 

Ia memberanikan diri membawa anak ke rumah sakit, walaupun biaya belum ada. Terlebih ia sudah tidak bekerja di perusahaan, karena di PHK.

Baca Juga: Istiqomah Murojaah Cara untuk Menguatkan Hafalan Al-Qur'an

Sehingga memiliki tunggakkan jaminan kesehatan yang harus dilunasi secara pribadi sebesar Rp 3 juta. Sebab jaminan kesehatan itu kini bukan tanggungan perusahaan lagi, melainkan jadi tanggungan dirinya.

Agus menambahkan, demi kesembuhan anaknya, selama dirawat di rumah sakit, beban utang biaya perawatan anaknya yang harus ditanggung kini sebesar Rp 11 juta.

"Alhamdulillah, banyak yang peduli. Ada tetangga yang memberikan bantuan untuk biayanya. Walaupun masih harus menjalani beberapa perawatan lagi di rumah sakit di Bandung maupun Jakarta," jelas Agus.

Baca Juga: Kawali Minta Perhutani dan Pemerintah Moratorium serta Reklamasi Galian Emas di Cineam dan Karangjaya

Relawan Sosial Tasikmalaya, Dwi Juli Kusmorop mengatakan, ia mengetahui balita Alika yang divonis dokter alami gagal jantung, berawal postingan di media sosial orang tua anaknya.

Dwi mengungkapkan, setelah mendengar keluhan keluarga Agus, dirinya langsung berkomunikasi dengan jaringan di relawan sosial lainnya.

"Iya, kedua orangtuanya meminta doa dan bantuan untuk kesembuhan anaknya. Kemudian kami datang ke keluarga tersebut, mereka sangat membutuhkan bantuan moril maupun materil," terang dia.

Baca Juga: Akademi Lagu Sunda Dikritik Budayawan Sunda karena Dianggap Merusak Bahasa Sunda

Dwi berharap, ada pihak atau masyarakat yang ingin memberikan bantuan untuk meringankan beban biaya perawatan Alika. Ia pun membuka donasi bantuan di nomor rekening BRI 445701006965532 atas nama Dwi Juli Kusmorop.

"Atau bisa langsung datang ke rumah keluarga Agus di Desa Puteran Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya," tambah Dwi.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler