Entah Setan Apa yang Merasuki Pelaku, Hingga Tega Bunuh Istrinya Dihadapan Sang Anak

10 September 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi pembunuhan. Seorang suami di Garut tega membunuh istrinya sendiri dihadapan sang anak. /Pixabay.com/ Gerd Altmann/

KABAR PRIANGAN - Entah setan apa yang merasuki An (28) sehingga ia tega menganiaya dan membunuh isterinya sendiri. Apalagi perbuatan keji itu dilakukannya di hadapan anaknya sendiri.

"Ternyata anak dari pelaku dan korban menyaksikan langsung perbuatan keji yang dilakukan ayahnya terhadap ibunya. Saat ibunya dianiaya hingga meninggal dunia di dalam kamar, anak pertama mereka sedang berada di tempat tersebut," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono saat ekspos kasus pembunuhan istri oleh suaminya di Mapolres Garut, Kamis 9 September 2021.

Diungkapkan Wirdhanto, bahkan saat menyaksikan ibunya dianiaya ayahnya, sang anak berteriak-teriak karena ketakutan.

Baca Juga: Ciamis Bakal Punya Tempat Wisata Baru di Bantaran Sungai Cileueur

Teriakan sang anak inilah yang kemudian mengundang perhatian warga hingga akhirnya berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres menyebutkan, dari hasil pernikahannnya, pelaku dan korban dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama berusia 6 tahun dan yang kedua berusia 3 tahun.

Anak pertama merekalah tutur Wirdhanto yang saat itu menyaksikan ibunya dianiaya sang ayah hingga akhirnya meninggal di lokasi kejadian.

Baca Juga: Buron Selama 13 Tahun, MS Mantan Anggota DPRD Garut Terdakwa Maling Uang Rakyat, Akhirnya Berhasil Ditangkap

Kehadiran sang anak di lokasi kejadian saat itu sama sekali tak bisa meredam nafsu amarah pelaku sehingga dengan membabi buta ia menganiaya istrinya hingga meninggal seketika.

Menurut Wirdhanto, diduga panik karena banyak warga yang berdatangan setelah mendengar teriakan anaknya, pelaku akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

Ia pun langsung mengambil sebilah golok dan masuk ke dalam kamar mandi untuk kemudian menyayat lehernya sendiri.

Baca Juga: Masih Ada 242 Desa dan Kelurahan di Garut, Warganya BAB Sembarangan, Kadinkes Garut: Perlu Intervensi Terpadu

Namun akibat kondisi golok yang digunakannya tumpul, saat itu leher pelaku hanya mengalami luka sedikit.

Pada akhirnya pelaku mengambil sebilah pisau yang kemudian digunakan untuk menyayat lehernya hingga mengalami luka robek yang cukup parah.

"Namun meski mengalami luka cukup parah di bagian leher, pelaku tidak meninggal dunia sehingga oleh petugas langsung dievakuasi ke RSUD dr Slamet Garut agar segera mendapatkan pertolongan medis. Namun saat ini pihak RSUD dr Slamet sudah merujuknya ke RSHS Bandung," katanya.

Baca Juga: Asosiasi Penghulu Cabang Sumedang Keluhkan Surat Vaksin dan Tes PCR Sebagai Syarat Layanan Admin Pemerintah

Terkait kondisi korban, Kapolres menerangkan, ia meninggal dunia seketika di lokasi kejadian yakni di dalam kamar rumahnya.

Luka yang dialami di sejumlah bagian tubuhnya menyebabkan ia mengeluarkan banyak darah.

Berdasarkan hasil olah TKP, korban sebelumnnya dibentur-benturkan pada bagian kepalanya ke tembok oleh pelaku.

Tak puas sampai disitu, pelaku pun kemudian menusukan sebilah gunting ke beberapa bagian tubuh korban hingga akhirnya korban meninggal.

Wirdhanto menyampaikan, luka tusuk yang dialami korban terdapat di bagian pipi, dada, punggung, dan perut. Sebelum dimakamkan, korban sempat dibawa ke RSUD dr Slamet guna menjalani autopsi.

Baca Juga: Menurut Kadiskominfo Garut, PPKM Level 2 Seperti Garut Wajib Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi, Seperti Ini

Diungkapkannya, peristuwa pembunuhan itu terjadi Rabu 8 september 2021 sore di rumah mereka yang berada di Kampung Cibingbin, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut.

Hingga saat ini pelaku belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya yang masih kritis akibat luka parah di bagian lehernya setelah ia berusaha bunuh diri.

Namun Wirdhanto menjelaskan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan petugas, diperoleh keterangan jika penganiayaan dan pembunuhan tersebut dilatarbelakangi kondisi ekonomi keluarga mereka.

Hal ini memicu pertengkaran hingga akhirnya pelaku tak kuasa menahan amarah sampai melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca Juga: Lelaki 'Misterius' yang Buang Bayi di Garut Terungkap, Begini Kronologinya

"Motifnya keributan yang bermula dari kondisi perekonomian mereka yang tak menentu akhir-akhir ini. Namun kita juga masih menunggu kondisi pelaku membaik agar bisa segera dimintai keterangannya," ucap Wirdhanto.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, nasib tragis dialami ibu rumah tangga bernama Mimin (25), warga Kampung Cibingbin, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, kabupaten Garut.

Ibu dari dua anak ini tewas secara mengenaskan dengan sejumlah luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.

Mimin tewas setelah dianiaya An (28) yang tak lain suaminya sendiri. Selain kepalanya dibentur-benturkan ke tembok, pelaku juga menusukan gunting sebanyak lima kali ke beberapa bagian tubuh Mimin.

Baca Juga: Soal Kematian Siswa SMK Usai Divaksin, Begini Penjelasan Dinkes Kabupaten Ciamis

Setelah membunuh isterinya,pelaku kemudian berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Ia menyayatkan sebilah golok ke lehernya akan tetapi gagal akibat kondisi golok yang tumpul.

Pelaku pun kemudian mengambil sebilah pisau yang kembali digunakan untuk menyayat lehernya sehingga mengalami luka robek yang cukup serius.

Namun hingga saat ini pelaku masih hidup dan sedang dalam perawatan intensif di RSHS Bandung.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler