Napak Tilas Menyusuri Objek-objek Bersejarah di Kota Tasikmalaya, Banyak Lokasi Belum Terekspose

4 Januari 2022, 21:20 WIB
Sejumlah akademisi Politeknik Bisnis Mayasari (Polbim) Tasikmalaya bersama Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe (TTD) melakukan perjalanan ke beberapa titik lokasi bersejarah di Kota Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Erwin R Widiagiri

KABAR PRIANGAN - Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe (TTD) bersama sejumlah akademisi menggelar napak tilas sekaligus menginventarisir penìnggalan sejarah di Tasikmalaya.

Napak tilas itu juga dalam upaya menelusuri jejak yang telah diwariskan oleh para leluhur sebagai saksi dalam pergerakan ataupun perkembangan Tasikmalaya.

Ketua TDD Nur Apandi S didampingi Bidang Sejarah TTD Hidayat mengemukakan, agenda ngulisik napak tilas objek-objek bersejarah di Kota Tasikmalaya ini sudah sejak lama didiskusikan bersama para dosen Prodi Usaha Perjalanan Wisata Politeknik Bisnis Mayasari (Polbim) Tasikmalaya. 

Baca Juga: Duh, Beras dan Ayam Bansos di Kota Tasikmalaya Tak Layak Makan, Mana Nurani Pemerintah kepada Warga Miskin?

"Kesamaan visi misi dan ketertarikan dalam melestarikan peninggalan sejarah para leluhur menjadikan kami menyusuri lokasi-lokasi bersejarah itu," kata Nur Apandi, Selasa 4 Januari 2022.

Dikatakan Nur, para dosen dan akademisi ini ingin mengetahui, bahkan melestarikan objek atau tempat bersejarah di Kota Tasikmalaya.

"Dengan harapan kedepannya objek-objek bersejarah tersebut bisa didestinasikan sebagai wisata sejarah perjuangan, wisata alam dan wisata religi," ujar pria yang biasa disapa Galista itu.

Baca Juga: Guru Madrasah Penerima BSU di Kota Tasikmalaya Kebingungan, Bantuan yang Sudah Diterima Harus Dikembalikan

Koordinator Dosen Polbim Tasikmalaya Ela menyebutkan, pihaknya tertarik dengan agenda atau visi misi TTD karena banyak lokasi atau tempat bersejarah yang belum terekspose. Bahkan warga Tasikmalaya sendiri juga banyak yang tidak mengetahui adanya titinggal sejarah tersebut.

Sehingga bisa di promosikan untuk menarik minat para wisata luar daerah untuk berwisata ke Kota Tasikmalaya. "Kami mengemukakan maksud untuk menjalin kerja sama dalam upaya ikut melestarikan penijggalan sejarah dan TTD menyambut dengan antusias," kata Ela.

Pada kesempatan kali ini mereka menyusuri tempat-tempat yang di wilayah terdekat yakni di wikayah Kota Tasikmalaya dengan berjalan kaki.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya Level I PPKM Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun Sudah Bisa Dilakukan, Ini Tanggal Mulainya

Ngulisik dengan jalan kaki ini diawali dari objek sebagai titik kumpul di Tugu/ Monumen Kalpataru atau yang sangat populer dengan nama Tugu Ma Eroh dan Abdul Rojak. Tugu itu dibangun di tengah Alun-alun Kota Tasikmalaya.

Lalu dilanjut menuju ke Sumur Dalem di Jalam RAA Wiratanuningrat, depan SMPN 10 Kota Tasikmalaya. Kemudian ke Kompleks Benglap DPLAD (Detasemen Peralatan Angkatan Darat 03-12-03  Bengkel Lapangan B-03-44-8, sekarang Benglap 03-43-04) di Jalan Citapen.

Dulunya di masa kolonial Belanda dan berlanjut saat pendudukan Jepang, kompleks bangunan tersebut sebagai Rumah Sakit Tasikmalaya dengan nama "Proviciale Ziekenhuize".

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Istri di Garut, Tersangka Sengaja Ajak Sang Istri Nginap di Rumah Saudaranya Sebelum Dibunuh

Bangunan itu didirikan pada tahun 1922 oleh Belanda dan mulai beroperasi pada 14 Juli 1925.Namun seiring perguliran waktu rumah sakit ini di pindahkan ke Jalan Rumah Sakit Nomor 33 yang sekarang namanya menjadi RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Dari sini perjalanan berlanjut menulusuri gang di Jalan Komalasari. Di area ini terdapat Makam Raja Komalasari atau ada yang menyebut juga Raden Komalasari.

Di area tersebut juga ada Makam Syeh Balung Tunggal, Moh. Aboe Bakar sebagai salah satu Pendiri Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang merupakan keturunan Raja Sumedang.

Baca Juga: Tunjangan Daerah ASN Guru Sertifikasi Resmi Dihapus Mulai Tahun 2022 Ini, Ini Sikap PGRI Kota Banjar

Masih di area Makam Raja Komalasari juga ada petilasan atau makam Subantaka dan istrinya. Perjalanan sementara berakhir di Tugu Siliwangi yang berada di samping Bank Mandiri, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Tasikmalaya.

Ela menuturkan, banyak hal yang belum diketahuinya dan setelah mengunjungi lokasi pihaknya bersama rombongan dosen yang turut serta dalam ngulisik objek sejarah ini menjadi ada pencerahan.

"Tentunya masih banyak lagi objek bersejarah di Kota Tasikmalaya ini yang masih butuh perhatian dan penataan sangat serius. Sehingga potensinya dapat ditonjolkan sesuai dengan prodi kami di Polbim Tasikmalaya," kata Ela.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler