Sejumlah Rumah Pedagang Bendera Online di Leles Garut Dirusak Orang tak Dikenal

25 Agustus 2023, 21:24 WIB
Tangkapan layar saat sekelompok orang tak dikenal mendatangi rumah salah seorang penjual bendera online di wilayah Kecamatan Leles, Jumat, 25 Agustus 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Aksi pengrusakan terhadap sejumlah rumah pedagang bendera online terjadi di wilayah Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat 25 Agustus 2023. Hal ini diduga akibat menurunnya omzet penjualan para pedagang bendera jalanan akibat maraknya penjualan secara online. 

Informasi yang dihimpun, sekelompok orang tak dikenal pada Jumat siang mendatangi sejumlah rumah milik penjual bendera online di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Leles. Mereka melakukan pengrusakan sehingga menyebabkan pagar dan kaca rumah rusak. 

Sebelum terjadi aksi penyerangan dan pengrusakan, di Alun-alun Leles ada kegiatan silaturahmi akbar yang diikuti para pedagang bendera. Kegiatan yang digagas Paguyuban Pedagang Bendera Nasional itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan dihadiri 500-an pedagang bendera dari berbagai daerah di Kabupaten Garut. 

Baca Juga: Puluhan Artefak Peninggalan Nabi Muhammad Akan Dipamerkan di Garut

Kegiatan itu bahkan dihadiri oleh unsur Muspika Leles. Dalam kesempatan itu, Kapolsek Leles sempat mengingatkan agar seluruh peserta bisa tetap tenang dan tidak melakukan perbuatan yang anarkis. 

Sejumlah perwakilan pedagang bendera jalanan pun sempat menyampaikan orasinya saat itu. Intinya mereka meminta agar penjualan bendera secara online ditutup karena dinilai telah merugikan para penjual tradisional terutama yang dijajakan di jalanan.

Sekira pukul 10.00 WIB, massa mulai tak terkendali karena kesal dengan ketidakhadiran para pedagang bendera online. Akhirnya tanpa bisa dicegah lagi, mereka bergerak ke rumah-rumah pedagang bendera online yang terdapat di sejumlah titik di wilayah Leles.

Baca Juga: Miliki Prestasi, Komunitas Sepeda BMX di Garut Kecewa Tak Miliki Sirkuit

Aksi pengrusakan pun terjadi terhadap sejumlah rumah milik pedagang bendera online. Informasinya, sedikitnya ada tiga rumah milik pedagang bendera online yang menjadi sasaran pengrusakan yakni yang berlokasi di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti. 

"Dengan maraknya perdagangan bendera secara online, hal ini sangat merugikan para pedagang bendera jalanan. Angka penjualan bendera pada momentum agustusan tahun ini sangat merosot dibanding tahun-tahun sebelumnya," ucap Asep, salah seorang pedagang bendera asal Banyuresmi. 

Hal ini, tuturnya, bukan hanya terjadi di Garut tapi juga di seluruh Indonesia dimana kebanyakan pedagangnya berasal dari Garut. Kondisi seperti ini tentu sangat disesalkan sehingga kemudian muncul kekesalan para pedagang bendera jalanan terhadap pedagang online. 

Baca Juga: Penadah Barang Curian di Garut Diciduk Korban dan Polisi

Terlebih, ungkapnya, harga bendera yang dijual para pedagang online jauh lebih murah dibanding yang dijual para pedagang jalanan. Bahkan, harga di online bisa lebih murah dibanding harga jual kepada para pedagang. 

"Saya pun kemarin membawa tiga karung bendera untuk dijual di jalanan di wilayah Jawa Tengah. Eh yang lalu hanya setengah karung saja padahal biasanya bendera sebanyak itu pasti habis terjual," katanya. 

Dengan sangat terpaksa, imbuhnya, sisanya sebanyak dua setengah karung dibawa pulang kembali ke Garut. Tentu saja ini sangat merugikan dirinya karena hasil penjualan yang setengah karung, untuk biaya ongkos dan makan pun tak cukup. 

Baca Juga: 28 Ribu Bendera Merah Putih Gratis telah Dibagikan Kepada Masyarakat Garut

Dirinya menurut Asep, sama sekali tidak merasa keberatan dengan adanya aktivitas penjualan bendera secara online. Hanya saja, alangkah baiknya apabila harga jualnya tidak sampai menjatuhkan para penjual jalanan yang juga sangat menggantungkan hidupnya dari penjualan bendera. 

Dikonfirmasi terkait adanya aksi pengrusakan sejumlah rumah milik pedagang bendera online di kawasan Kecamatan Leles, Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Deni Nurcahyadi, membenarkan hal itu. Menyikapi hal itu, pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). 

Disebutkan Deni, dirinya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh dikarenakan proses penyelidikan hingga saat ini masih berlangsung. 

Baca Juga: Anggota Bawaslu Garut Perkenalkan Diri, Janji akan Lebih Responsif kepada Awak Media

"Ada tim dari Tipidter, Sancang, dan Identifikasi yang turun kelapangan melakukan olah TKP. Penyelidikan saat ini masih berlangsung, nanti hasilnya tentu akan kami informasikan," ujar Deni.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler