Balon Wali Kota Harus Miliki Gagasan Konkret Atasi Kemiskinan Kota Tasikmalaya

4 April 2024, 17:28 WIB
Mochamad Irvan sebut faktor kemiskinan permasalahan yang harus ditangani dengan serius bagi calon pemimpin kedepan, apalagi Kota Tasikmalaya sebagai penyandang predikat daerah termiskin di Jawa Barat. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya harus memiliki gagasan konkret untuk mengatasi segala bentuk permasalahan.

Dan problem utama adalah kemiskinan, serta bagaimana solusinya menjadikan masyarakat Kota Resik menjadi makmur dan sejahtera.

Faktor kemiskinan merupakan permasalahan yang harus ditangani dengan serius bagi calon pemimpin ke depan, apalagi Kota Tasikmalaya sebagai penyandang predikat daerah termiskin di Jawa Barat, apakah tidak membuat malu pemangku kebijakan dan para pejabatnya.

Baca Juga: Penumpang Masih Sepi, Pengusaha Angkutan di Kota Tasikmalaya Keluhkan Travel Gelap

Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, tentunya sebagai sarana masyarakat untuk memilih siapa calon pemimpin yang memiliki gagasan dan kemampuan dalam menyelesaikan permasalahan di Kota Tasikmalaya khususnya kemiskinan.

"Pilkada Kota Tasikmalaya harus berjalan lancar serta mengedepankan politik ide dan gagasan, bukan dengan politik uang," ungkap Mahasiswa Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (STISIP) Tasikmalaya, Mochamad Irvan, kepada Kabar Tasikmalaya, Kamis 4 April 2024.

Menurutnya, sejatinya politik gagasan harus menjadi komitmen dari para peserta Pilkada serentak 2024, juga bagi para kandidat bakal calon Wali Kota dan seluruh partai politik pengusung.

Baca Juga: Puluhan Supir Bus di Kota Tasikmalaya di Tes Urine, Cegah Kecelakaan Selama Mudik Lebaran

"Misalkan politik tanpa mahar dan istilah lainnya. Jadi harus dari akarnya dulu mampu berkomitmen terhadap politik gagasan ini. Permasalahan kemiskinan bagaimana solusinya," ucapnya.

Selain itu, kata Irvan, calon pemimpin Kota Tasikmalaya kedepan harus mampu membangun perekonomian yang produktif dan solutif sehingga lahirnya masyarakat yang makmur dan sejahtera.

"Coba saja lihat di lampu merah, pengemis semakin menjadi pemandangan bagi yang melihat, dan anak-anak yang di eksploitasi menjadi pengemis sangat marak. ODGJ banyak di jalanan, bagaimana solusinya?," Jelas mantan Sekretaris HMI Cabang Tasikmalaya ini.

Baca Juga: Jalur Mudik Lebaran 1445 H di Wilayah Selatan Pulau Jawa, Waspadai Gentong dan Salawu Tasikmalaya

Berjanji untuk Publik

Hal tersebut, lanjut dia, harus menjadi komitmen bagi para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya untuk berjanji terhadap publik dan menyampaikan tidak akan lagi ada para pengemis, eksploitasi anak dan ODGJ ketika dirinya memimpin.

"Para kandidat bakal calon Wali Kota pun harus didengar terkait gagasan akan membangun infrastruktur yang baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya dan selalu mendengar apa yang dibutuhkan masyarakat," tegasnya.

Tidak hanya itu, Irvan melanjutkan, para kandidat calon Wali Kota harus menyampaikan akan melaksanakan aturan-aturan yang ada dengan baik dan optimal seperti Peraturan Wali Kota (Perwalkot), Peraturan Daerah (Perda) dan aturan lainnya.

Baca Juga: Gebyar Ramadhan, Universitas BTH Tasikmalaya Gelar Bukber, Santunan Anak Yatim hingga Itikaf Bersama Warga

"Serta mengevaluasi aturan yang ada yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat, kemudian membuat serta mengajukan aturan-aturan baru yang lebih berpihak kepada masyarakat Kota Tasikmalaya," tuturnya.

Selanjutnya, para kandidat bakal calon Wali Kota, akan berupaya membenahi dan mengoptimasi sumber daya manusia (SDM) aparatur Pemerintah yang ada supaya memberikan pelayanan publik yang baik dan optimal kepada masyarakat tanpa melihat status dan golongan.

"Jadi masyarakat Kota Tasikmalaya tentunya berharap pemimpinnya kedepan benar-benar memiliki niatan yang baik dan tulus dalam menuntaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakatnya, namun belum ada saya mendengar gagasan-gagasan tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Dugaan Politik Uang Dikhawatirkan Terjadi di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Politik Ide

Irvan menambahkan, para kandidat bakal calon Wali Kota harus memiliki politik ide dan gagasan bukan memunculkan bahkan percaya diri akan meraih simpatisan masyarakat dengan melakukan politik uang.

"Cost politik dan money politik jelas beda, diamati saat ini para kandidat bakal calon Wali Kota hanya fokus untuk popularitas, elektabilitas bukan ke gagasan dan ide, mungkin juga sedang berpikir isi tas, mari kita awasi praktek money politik," kata Irvan mengajak masyarakat.

Politik gagasan dan ide harus menjadi komitmen semua pihak yaitu peserta Pilkada khususnya para kandidat bakal calon Wali Kota, dan untuk berkomitmen pula tidak melakukan praktek-praktek yang merusak demokrasi salah satunya money politik.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Kota Musnahkan Barang Bukti Ribuan Botol Miras, Narkoba Serta Knalpot Brong

"Dan komitmen tersebut harus dipegang oleh penyelenggara Pilkada yaitu KPU dan Bawaslu sebagai pelaksana dan kontrol pengawasan, kalau masyarakat itu bagi saya bagian dari korban saja, korban politik uang," pungkasnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler