Bantuan Pangan Non Tunai, Mampu Tekan Harga Sayuran Saat Ramadan di Pasar Tradisional Garut

- 17 April 2021, 07:28 WIB
Pedagang sayuran di Pasar Wanaraja Garut
Pedagang sayuran di Pasar Wanaraja Garut /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Dibandingkan Ramadan sebelumnya, pada Ramadan tahun ini harga sejumlah komoditas pertanian terutama jenis sayuran di Pasar Tradisional Kabupaten Garut relatif lebih murah.

Hal ini ada kaitannya dengan pembagian program bantuan pangan non tunai (BPNT) yang disalurkan menjelang pelaksanaan Ramadan.

Adanya pengaruh pembagian BPNT terhadap harga sayuran di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Garut menjelang dan saat Ramadan, diungkapkan salah seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Guntur Ciawitali Garut, Ofik.

Baca Juga: Selain Tembus Pasar Eropa, Komoditas Unggulan Garut Diminati Negara Kamerun

Menurutnya, pembagian BPNT yang dilakukan sehari menjelang Ramadan atau pas
munggahan bisa menekan harga sayuran di pasaran.

"Entah karena ini kebetulan atau memang sudah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah. Pembagian BPNT yang dilakukan bertepatan dengan munggahan,sangat efektif untuk menekan harga sayuran sehingga tak melambung tinggi," ujar Ofik, Jumat 16 April 2021.

Dikatakannya, jika biasanya menjelang dan selama Ramadan harga sayuran selalu mengalami kenaikan, akan tetapi pada Ramadan tahun ini hal itu sama sekali tidak terjadi.

Baca Juga: Kerajinan Bambu dari Selaawi Garut, Tembus Pasar Internasional

Harga sayuran cenderung stabil, bahkan beberapa di antaranya ada yang malah turun, kecuali cabai yang harganya masih terbilang tinggi.

Namun, kata Ofik, mahalnya harga cabai juga bukan terjadi menjelang Ramadan tapi sudah terjadi sejak jauh-jauh hari.

Menjelang Ramadan hingga saat ini, harganya sudah mulai mengalami penurunan meskipun belum sepenuhnya normal.

Ofik menduga, turunnya harga sayuran saat menjelang dan selama Ramadan diakibatkan juga karena mulai banyaknya pasokan.

Baca Juga: Untuk Menjaga Genetika Domba Garut, Pemkab Garut Bangun Balai Pembibitan

Ia mencontohkan harga kacang panjang yang sebelumnya mencapai Rp 10 ribu per kilogram, kini turun menjadi Rp 6 ribu.

"Demikian juga harga tomat sekarang sudah turun menjadi Rp 7 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu per kilogram. Untuk bawang merah, dari semula Rp 30 ribu kini juga turun menjadi Rp 20 ribu per kilogram," katanya.

Selain itu, tuturnya, cabai rawit merah yang sebelumnya berkisar di atas harga Rp 120 ribu per kilogram, serta cabai inul yang sebelumnya Rp 90 ribu per kilogram, kini mulai turun menjauhi harga sebelum ramadan.

Rawit merah kini dipasr dijula dengan harga Rp 70 ribu per kilogram dan cabai inul hanya Rp 45 ribu per kilogram.

Baca Juga: Atasi Ekonomi Saat Pandemi, Setiap RT di Cijati Sumedang Miliki Kelompok Usaha

Ia menyebutkan, saat ini ada juga komoditas pertanian yang harganya masih stabil seperti sebelum Ramadan yakni kentang dan bawang putih.

Kecuali kentang dieng yang masih bertengger di harga Rp 15 ribu per kilogram, kentang lokal kini masih di kisaran Rp 10 ribu sedangkan bawang putih juga tetap di kisaran Rp 24 ribu per kilogram.

"Memang tidak semua produk pertanian harganya turun saat ini tapi ada juga yang naik meskipun tidak terlalu tinggi, di antaranya jahe. Sebelumnya harga jahe Rp 30 ribu per kilogram tapi kini naik menjadi Rp 32 ribu," ucap Ofik.

Lebih jauh Ofik menerangkan, setiap kali program BPNT turun, selalu ada pengaruhnya terhadap harga sayuran karena dalam BPNT juga terdapat bantuan berupa sayuran.***



Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah