Bertengkar dengan Ayah, Anak Bakar Rumah, Kandang Domba dan Rusak Mushola

- 18 Juni 2021, 14:22 WIB
Sebuah rumah milik Yusuf di Kampung Sirnasari, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya rata dengan tanah setelah dibakar anaknya.
Sebuah rumah milik Yusuf di Kampung Sirnasari, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya rata dengan tanah setelah dibakar anaknya. /kabar-priangan.com/Ema R/

KABAR PRIANGAN - Usai bertengkar dengan ayah, sang anak Jajang Nurjaman (32) harus berurusan dengan polisi.

Pasalnya, anak ke 2 dari 7 bersaudara pasangan Yusuf dan Engkar itu membakar rumah orang tuanya, mushola dan kandang domba di Kampung Sirnasari, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat 18 Juni 2021 pagi.

Sebelumnya, sekitar pukul 12 malam pelaku sempat mengamuk dan mengancam ayahnya dengan membawa senjata tajam jenis golok. Perkelahian antara anak, Jajang dan ayah Yusuf pun terjadi.

Baca Juga: Sumedang Mulai Siaga 1 Covid-19, Wabup Erwan Dinyatakan Positif

Kemudian pada pagi harinya tepatnya Subuh, pelaku yang diduga gangguan jiwa kembali datang. Pelaku merusak rumah dan mushola, serta membakarnya. Sebuah kandang domba pun tak luput dari aksi pelaku yang juga dibakarnya.

Ketua RT setempat, Toha mengatakan pelaku kesehariannya di pesantren, namun pada tadi malam pulang ke rumahnya dan mencari cangkul. Alasannya, untuk membikin arang.

Entah gimana awalnya, di rumahnya itu pelaku bertengkar dan hendak memukul ayahnya. Beruntung, saat itu ada ibunya yang menghalangi. Pelaku juga dipukul bagian kakinya dengan menggunakan kayu oleh ibunya.

Baca Juga: Klaster Covid-19 Muncul di Kampung Arinem Garut, 38 Warga Terkonfirmasi Positif Covid

"Pelaku pun pergi dengan kondisi kaki pincang akibat pukulan ibunya. Namun ternyata, pelaku datang lagi pagi harinya atau pas shubuh," ucapnya.

Menurutnya, pelaku datang lagi dan langsung membakar rumah orang tuanya serta kandang domba. Sebuah mushola juga menjadi sasaran amukan pelaku dengan dirusak dan dalamnya dibakar.

Bahkan, sebelum aksi pembakaran itu sempat berkelahi dengan ayahnya. Namun saat itu sang ayah berusaha menyelamatkan diri, karena khawatir anak-anaknya atau adiknya pelaku menjadi sasaran amukan.

Baca Juga: Pemakaman Jenazah Covid-19 di Ciwalen Garut Sempat Tertunda, Penyebabnya...

"Mengetahui bapaknya pergi menyelamatkan diri bersama keluarga lainnya, selanjutnya pelaku membakar rumah dan kandang domba," ucapnya.

Dikatakan dia, pelaku masih satu rumah dengan orang tuanya, namun kesehariannya lebih lama di pondok pesantren. Sebenarnya, pelaku itu pendiam dan jarang keluar rumah.

Namun tidak diketahui apa yang menyebabkan pelaku sejahat itu terhadap keluarganya.

Baca Juga: Bupati Garut: Kalau Ada Kerumunan Bank Emok Kita Bubarkan

"Pelaku kesehariannya di pondok pesantren, kalau ada pulang ke rumah pun jarang keluar rumah. Bahkan tadi malam juga baru pulang Riyadohan," ungkapnya.

Sementara itu aksi pembakaran rumah mengagetkan warga sekitar. Warga berusaha melakukan pemadaman api dengan alat seadanya. Namun karena api dengan cepat membesar sehingga rumah Yusuf luluh lantak tinggal puing.

Akibat kejadian itu, tidak ada korban jiwa namun Yusuf mengalami kerugian materi karena rumahnya dan kandang domba rata dengan tanah.

Baca Juga: Minim Balon, Tiga Desa Kembali Buka Pendaftaran pada Pilkades Serentak di Sumedang

Saat ini kasus tersebut Dalam penanganan pihak kepolisian, guna proses lebih lanjut.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah