Tuan Guru Bajang Berikan Penjelasan Tentang ‘Muazin’ di Salat Id yang Saat Ini Viral

- 22 Juli 2021, 22:05 WIB
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang.*
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang.* /Instagram.com/@tuangurubajang/

KABAR PRIANGAN - Menanggapi viralnya postingan Jokowi soal kata ‘muazin’ yang akhirnya menjadi polemik, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang langsung memberikan penjelasan di akun instagramnya, Selasa, 22 Juli 2021.

Pria yang bernama lengkap Muhammad Zainul Majdi ini kemudian mengutip dalil dari Imam Nawai RA untuk menjelaskan tentang kata ‘muazin’ yang dalam beberapa hari ini menjadi viral dan trending di media sosial.

“Banyak komen terkait kata 'muazin' dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin,” tulis Tuan Guru Bajang di akun instagramnya, @tuangurubajang.

Baca Juga: Pemkab Tasik Siapkan Rp 30 Miliar Untuk Insentif Nakes

unggahan Tuan Guru Bajang di instagram yang menjelaskan pengertuan kata muazin dalam Salat Id.*
unggahan Tuan Guru Bajang di instagram yang menjelaskan pengertuan kata muazin dalam Salat Id.*

Dia melanjutkan, atas adanya polemik itu, banyak yang bertanya kepadanya mengenai hal tersebut.

“Karena ini masalah fikih, saya kutipkan saja tulisan Imam Nawawi RA dalam Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Syafii,” tulisnya.

Ia pun memaparkan bahwa Imam Syafii dan Ashab (para tokoh utama Mazhab Syafii) mensunnahkan ucapan  Ash-shalatu jamiah (saat shalat id), berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana.

Baca Juga: GP Ansor Laporkan Pelecehan Ulama di Media Sosial. Abdul Rofik: Pelaku Mencatut Foto dan Logo NU

“Imam Syafii mengatakan dalam bukunya Al-Umm, ‘Aku suka apabila Imam memerintahkan Muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, Ash-Shalatu jamiah',” tulisnya.

Jadi, papar Tuan Guru Bajang, istilah Muazin juga dipakai dalam shalat Id, hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa namun ucapan "Ash-Shalatu jamiah". “Dan inilah yang diamalkan selama ini,” paparnya.

Di akhir kalimatnya, dia mengajak seluruh umat agar beragama dengan kejernihan dan kerendahan hati.

Baca Juga: Ojol di Kota Tasikmalaya Diberi Akses Masuk Kawasan yang Disekat

“Jauhkan diri dari sifat gampang menyalahkan apalagi menghina orang lain. Siapapun itu. Apalagi kalau kita sendiri ternyata masih fakir ilmu,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam akun istagramnya, Presiden Jokowi memposting foto dirinya tengah melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman istana kepresidenan Bogor.

Dalam captionnya, presiden menyebutkan bahwa saat salat itu yang bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota paspampres.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur dirawat di RSPAD, Akibat HB-nya Rendah. Begini Kronologisnya

Unggahan Jokowi itu langsung mendapatkan reaksi dari netizen. Banyak netizen yang menertawakan dan membully dengan alasan bahwa dalam salat id ini tak ada muazin.

Seperti komentar pemilik akun @hannykristianto. “Pak, مؤذن mu'aḏḏin.. adalah orang atau beberapa orang terpilih di masjid yang ditugaskan untuk mengumandangkan panggilan ibadah (Sholat), yaitu "Adzan" dan "Iqamah". Sholat ied ga pakai adzan maupun iqamah pak..” tulisnya.

Komentar ini pun langsung mendapatkan 5.642 suka dan 607 yang beragam. Hingga Kamis malam, unggahan Presiden Jokowi tersebut telah mendapatkan 14.000 komentar serta 873.000 like.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah