Sejumlah pedagang mengakui, jangankan bayar retribusi, biaya hidup sehari-hari juga dirasakan berat selama ini.
Oleh karena itu pula, seperti diberitakan sebelumnya, ratusan gabungan warga Pasar di Banjar sempat demontrasi, mengepung Kantor Wali Kota dan Pendopo Banjar sebelum bertemu sekarang ini. Saat itu, massa menuntut kelonggaran aturan PPKM Darurat.
Menanggapi aspirasi tersebut Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, berharap PPKM Level 4 di Kota Banjar semua berjalan seimbang, jangan sampai ada sektor yang merasa dimatikan.
Menurut H. Nana, sektor kesehatan harusnya lebih diutamakan saat pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Penerima Bansos di Kota Banjar Diperketat, Bisa Cair Jika Mununjukan Surat Keterangan...
Kendati demikian, katanya, sektor ekonomi juga harus tetap berjalan jangan sampai dimatikan, karena tolok ukur Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) itu meliputi tiga sektor yang harus berjalan seimbang yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
"Kami berharap ketiga sektor IPM itu, semuanya berjalan dan beriringan satu sama lainnya. Karena, ketiganya ini saling berkaitan dan sama-sama penting," ujar H. Nana.
Oleh karena itu Wakil Wali Kota Banjar menghimbau kepada para pelaku usaha ketika PPKM dilonggarkan harus tetap produktif, akan tetapi disisi lain juga harus mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang diberlakukan pemerintah, termasuk vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Selama PPKM, Kepatuhan Masyarakata Tasikmalaya Bayar Air PDAM Menurun