Network
KABAR PRIANGAN - Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam kebijakan penanganan Covid-19.
Sejumlah istilah dimunculkan dalam pola penanganan covid tersebut. Seperti halnya, dilakukan Pemkab Sumedang yang menggunakan beberapa istilah dalam menggambarkan strategi penanganan covid.
Sebelumnya Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir pernah menerapkan strategi 'Total Football', yakni man to man marking dan zona marking. Dimana strategi itu diterapkan dalam melakukan pengawasan PPKM. Artinya, semua aparat sama SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) akan menjadi pengawas berjalannya PPKM
"Contoh man to man marking, di setiap aktivitas masyarakat seperti supermarket dan pasar tradisional akan ada yang 'nongkrongin', Satpol PP atau dinas terkait, untuk memastikan tempat aktivitas masyarakat tersebut menjalankan prokes dengan baik," kata Dony belum lama ini.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Baru 9 Persen. Dari 19.404 Target, Baru 1.749 Anak yang Divaksin
Kemudian untuk zona marking, akan ada pengawasan per zona, di tiap kecamatan diawasi secara mobile supaya prokes dijalankan dengan baik.
Selanjutnya, baru-baru ini, dalam penanganan Covid-19, Pemkab Sumedang akan menerapkan strategi baru. Strategi yang akan dipakai menerapkan perspektif "Injak gas dan rem". Strategi itu tak lain sebagai penerapan prioritas antara kesehatan dan ekonomi sesuai porsinya masing-masing.
"Ketika kasus Covid-19 naik, kesehatan yang kita gas, dan ekonomi kita rem. Namun sebaliknya, ketika Covid-19 melandai, maka kesehatan yang direm dan ekonomi yang digas," ujar Dony dalam rilis yang disusun Humas Setda Kabupaten Sumedang, Sabtu 7 Agustus 2021.
Baca Juga: Kematian Covid-19 Kelompok Usia Produktif di Kota Tasikmalaya Relatif Sedikit
Dalam keterangan tertulis, Dony mengakui PPKM terbukti efektif menurunkan terkonfirmasi aktif, BOR dan jumlah pasien yang meninggal, serta meningkatkan jumlah pasien sembuh di Sumedang.
"Catatan hari ini BOR turun dari hari sebelumnya. Semula 63,42% sekarang 60,60% Positivity Rate juga kembali turun. Pengujian sebelumnya di angka 29,33% dan pengujian terakhir di angka 21,27%,"
