Kiprah Majelis Taklim Penyandang Tunanetra di Kota Tasikmalaya, Bertekad Hidupkan Tolabul Ilmi

- 23 November 2021, 20:56 WIB
Mamat mengisi kesehariannya dengan menjadi mentor atau pengasuh tadarus daring yang digelar Yayasan Louise Braille Indonesia.*
Mamat mengisi kesehariannya dengan menjadi mentor atau pengasuh tadarus daring yang digelar Yayasan Louise Braille Indonesia.* /kabar-priangan.com/Irman Sukmana

Baca Juga: Bencana Alam Kembali Landa Desa Karyamandala Salopa, Tebing Longsor Tutupi Akses Jalan

Di Yayasan Wiyata Guna itu, selain berhasil mendapat ilmu pengetahuan dan agama, Mamat juga mendapat jodoh sesama penyandang tunanetra dan kini telah dikaruniai seorang putri.

Selain menjadi mentor mengaji Al-Qur'an, ia mengisi hari-harinya dengan membuka konseling bagi masyarakat yang ditakdirkan jadi tidak melihat, membuka jasa pijat refleksi di rumahnya di Gang Cintarasa, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.  

Berdasarkan catatan dari Dinas Sosial Kota Tasikmalaya total jumlah tunanetra di Tasikmalaya mencapai 484 orang. Namun yang sudah terinventarisasi oleh yayasan itu baru sebanyak 106 orang.

Baca Juga: Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Hidrometeorologi, Pemkab Tasikmalaya Siapkan Tim di Tiga Titik Konsentrasi

"Saya masih menyimpan harapan agar para tunet bisa mandiri, paham Agama Islam dan jadi manusia yang berguna bagi bangsa dan agama. Banyak contoh dimana kaum disable juara baca Al-Qur'an, juara di ajang Paralimpic Games hingga ada yang jadi pejabat di Kemensos," katanya.

"Untuk itu, penyandang disabilitas tak perlu putus asa dan bisa tetap memberi kebanggaan bagi bangsa dan agama," ujar Mamat yang mengalami kebutaan sejak umur enam tahun akibat wabah cacar pada era tahun 1970-an itu.*

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah