Hal senada diungkapkan Sekretaris Ika FISIP Unsil Roni Romansyah. Menurutnya, rektor merupakan seorang pemimpin, apalagi menjadi pimpinan pada sebuah perguruan tinggi yang bukan saja dimaknai sebagai pemimpin simbolik.
"Rektor haruslah menjadi pemimpin yang mempunyai strategi, kemampuan manajerial yang kuat, mampu menjalin silaturahmi dan kerja sama dengan berbagai pihak, memiliki jaringan luas, apalagi Unsil yang terbilang belia menyandang status negeri sudah saatnya lepas landas," ujarnya.
Baca Juga: Gara-Gara Minta Pisah, Seorang Ibu Rumah Tangga di Tasikmalaya Dipukul Suaminya dengan Gas Melon
"Inilah momentumnya membawa Unsil dalam capaian-capaian strategis berskala nasional, regional atau bahkan internasional," katanya, melanjutkan, Minggu 16 Januari 2022 siang.
Roni menambahkan, program pengembangan kampus tersebut hanya bisa dicapai oleh pemimpin yang punya visi, koneksi luas, lincah dan kredibel. Pembangunan dan pengembangan akademik yang sehat mutlak diperlukan untuk Unsil yang terbilang baru menjadi universitas negeri.
Pembangunan akademik yang sehat menitikberatkan pada pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang tidak hanya berorientasi lokal, tetapi juga harus berorientasi nasional bahkan internasional.
"Dni hanya bisa dilaksanakan oleh figur yang kuat yang punya jejaring luas dalam pengembangannya," tutur Roni.
"Kami tegaskan bahwa dialektika harus menjadi atmosfer utama dalam Pilrek Unsil kali ini, dan siapa pun yang terpilih nanti adalah kemenangan pikiran, gagasan, kemenangan konsep dan visi misi, tidak berdasarkan dari sisi internal dan eksternal calon rektor," ujarnya.*