Meski Pandemi Covid, Koperasi UPK Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya Raup Pendapatan Rp 1,37 Miliar di Tahun 2021

- 20 Januari 2022, 18:21 WIB
Usai menerima souvenir dari Koperasi UPK di acara RAT, Kabid Koperasi Hj. Irma, Camat Leuwisari Wawan Sahawan, tokoh agama, kepala desa se-Kecamatan Leuwisari menyempatkan foto bersama.*
Usai menerima souvenir dari Koperasi UPK di acara RAT, Kabid Koperasi Hj. Irma, Camat Leuwisari Wawan Sahawan, tokoh agama, kepala desa se-Kecamatan Leuwisari menyempatkan foto bersama.* /Dok. Koperasi UPK Leuwisari untuk kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Disaat unit usaha termasuk perkoperasian murat-marit bahkan ada yang sampai gulung tikar dampak pandemi covid, tetapi Koperasi UPK (Unit Pengelolaan Kegiatan) Leuwisari malah tetap bisa menghasilkan pendapatan lebih dari setengah mililar rupiah di tahun 2021 ini.

Ya, tepatnya Rp 601.952.000 dihasilkan dari total pendapatan bruto Koperasi UPK Leuwisari sebesar Rp 1,37 Miliar. Hal itu terungkap saat Koperasi UPK Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya menggelar RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang digelar di Pantai Pangandaran, 18-19 Januari 2022 kemarin.

Hadir pada RAT Ketua Koperasi UPK Leuwisari Dedi Nuryana, Sekretaris Dede Rizal. M.Kom, Bendahara Yayan Nurdin Salim dan Manajer UPK Leuwisari Nanang Ruhimat, S.Kom. Selain mereka, hadir pula Ketua Pengawas Koperasi UPK Leuwisari Agus Suryanata berikut anggotanya, Kabid Koperasi Diskop-UKM-Perindag Kab. Tasikmalaya Hj. Irma Ruhyati, M.Si, Ketua Dekopinda H. Yono Kusyono, Camat Leuwisari Wawan Sahwan, kepala desa se-Kecamatan Leuwisari, Ketua MUI Kecamatan Leuwisari KH. Aang Iip, Ketua BKPRMI KH. Apipudin serta ratusan anggota koperasi lainnya.

Baca Juga: Arteria Dahlan Kedapatan Pakai Bahasa Sunda 'Ujug-ujug' dalam Forum Resmi, Ridwan Kamil: Katanya Ga Boleh?

"Alhamdulillah, meski masa PPKM pandemi Covid-19 ini, kami masih bisa membagikan SHU kepada anggota senilai hampir Rp 602 juta. Dari pendapatan bruto di tahun 2021 ini senilai Rp 1,37 Miliar,"ucap Manajer Koperasi UPK Leuwisari Nanang Ruhimat, S.Kom, Kamis, 20 Januari 2022 kepada kabar-priangan.com.

Susana saat Rapat Anggota Tahunan Koperasi UPK Leuwisari tahun buku 2021.
Susana saat Rapat Anggota Tahunan Koperasi UPK Leuwisari tahun buku 2021.

Pencapaian nilai yang fantastis disaat pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Kabupaten Tasikmalaya yang lambat ini ucap Nanang, karena Koperasi UPK Leuwisari tak hanya bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam saja melainkan mempunyai beberapa unit usaha lainnya yang saling menopang.

"Misalnya, kami mempunyai minimarket, penjualan atau pembiayaan pembelian kendaraan bermotor hingga kerja sama dengan Koperasi Warga Cipanas Galunggung sebagai pengelola salahsatu objek wisata di sana dengan sistem sharing profit. Itu yang membuat kami bersyukur masih tetap bisa menghasilkan laba dan kemarin dibagikan kepada anggota kami,"ucap Nanang.

Ditanya dibanding tahun lalu sebelum pandemi Covid, Nanang mengakui memang ada penurunan pendapatan. Karena untuk unit usaha simpan pinjam kata dia, alami kendala seperti perkoperasian atau perbankan lainnya dimana anggota alami kesulitan mengembalikan pinjaman karena usaha mereka sangat terdampak pandemi.

Baca Juga: Ridwan Kamil 'Sentil' Arteria Dahlan di Instagram, Terkait Idiom Bahasa Sunda Ujug-ujug

"Tahun kemarin (tahun 2020), laba bruto kami sempat menembus angka Rp 1,4 miliar atau bahkan lebih dari nilai itu. Meski alami penurunan dibanding tahun sebelumnya, kami tetap bersyukur masih bisa mendapatkan laba di tahun ini senilai Rp 602 juta tadi, atau kalau dirata-ratakan, setiap bulan mampu menghasilkan laba sekitar Rp 114,6,"katanya seraya kembali bersyukur, Koperasi UPK Leuwisari mendapatkan penilaian pengelolaan keuangan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari akuntan publik selama tiga tahun berturut-turut, termasuk tahun 2021.

Hal itu dicapai karena kata Nanang, melihat grafik perkembangannya dana awal dari PNPM senilai Rp 1.592.500.000, naik di tahun 2015 menjadi Rp 2,9 miliar dan terus naik hingga pada akhirnya di tahun 2021 ini Rp 6,924 miliar.

Disinggung apa triknya sampai bisa tetap eksis bahkan mendapatkan laba dan penilaian baik dari pemerintah, Nanang mengungkapkan bahwa hal itu tak lepas dari doa yang dipanjatkan dari seluruh warga Leuwisari yang mendapatkan bantuan sosial setiap tahun.

Baca Juga: Predator Seks Herry Wirawan Minta Tak Dihukum Mati dan Kebiri Kimia, Mengaku Menyesal Perkosa 13 Santriwati

Lebih jelas ia mengungkapkan, setiap tahun UPK Leuwisari mengalokasikan 15 persen keuntungan usaha untuk bantuan sosial. Mereka yang mendapatkan itu terdiri dari yatim piatu, jompo, disabilitas, guru diniyah dan orang-orang yang betul-betul berhak mendapatkannya.

"Untuk bantuan sosial yatim piatu saja tak kurang 700 anak per tahun kami santuni. Doa-doa merekalah yang bisa membuat kami eksis sampai saat ini. Sebelum SHU diambil pun, kami salurkan zakat penghasilan 2,5 persen, atau tahun ini kami salurkan zakatnya Rp 15 juta yang langsung kita salurkan kepada anggota yang kurang mampu. Sekali lagi, kami yakin, doa merekalah yang membuat kami bisa bertahan sampai saat ini,"ucapnya dengan nada parau.

UPK Leuwisari Sehat
Dimintai komentarnya terkait hal ini, Kepala Bidang Koperasi pada Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Tasikmalaya Hj. Irma Ruhyati,SIP, M.Si menyatakan Koperasi UPK Leuwisari dinyatakan sehat.

Indikatornya ucap dia, mampu melaksanakan RAT tepat waktu, atau dilakukan setelah tahun tutup buku atau bulan Januari dan Pebruari. Indikator lainnya adalah, hasil penilaian dinasnya terhadap buku laporan pembukuan keuangan melalui hardcopy yang diserahkan kepada pemerintah melalui kantornya, menunjukan nilai 83.

"Koperasi yang dinyatakan sehat memiliki nilai laporan tak kurang dari 80. Dan Koperasi UPK Leuwisari meraih nilai 83, jadi kami nyatakan Koperasi ini adalah koperasi yang sehat,"katanya.

Baca Juga: Kapolda Jabar Puji Tingginya Kesadaran Warga Garut untuk Ikuti Vaksinasi Covid-19

Indikator lain yang langsung dilihat oleh dirinya ucap Irma, pada RAT kemarin mampu membagikan SHU kepada pengurus dan anggota selama tahun 2021 senilai Rp 600 juta lebih.

"Dinas Koperasi, UKM dan Perindag Kabupaten Tasikmalaya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas capaian UPK Leuwisari tadi. Mudah-mudahan saja menjadi spirit dan contoh bagi perkoperasian lain yang ada di Kabupaten Tasikmalaya,"ucap Irma.

Kuncinya kata dia, selain kinerja bagus, pengelolaan yang baik dan kesolidan di internal, juga koperasi jangan hanya mengandalkan unit usaha simpan pinjam. Tetapi lebarkan sayap usahanya dengan bidang lain yang saling menopang seperti yang dilakukan UPK Leuwisari.

"Kami arahkan pengelola koperasi itu kreatif mencari peluang usaha lain selain simpan pinjam agar tetap bisa bertahan tak sampai gulung tikar. Karena faktanya saat ini, dari 495 koperasi yang terdaftar di dinas kami, hanya 190 koperasi saja yang aktif. Sisanya ada yang harus direaktivasi dan bermasalah karena kredit macet dari anggota,"kata Irma.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Maaf Kepada Masyarakat Sunda, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Irma sangat berharap koperasi di Kabupaten Tasikmalaya kembali tumbuh dan berkembang. Apalagi Tasikmalaya mempunyai historis lahirnya perkoperasional nasional yang sering diperingati setiap tanggal 12 Juli.

"Jangan sampai, koperasi lahir di Tasikmalaya dan matinya pun di Tasikmalaya. Tapi setelah lahir, harusnya berkembang dan maju menopang perekonomian masyarakat yang adil dan sejahtera melalui koperasi,"ucapnya.***

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah