Lebih lanjut dia mengatakan, DD Tahun 2022 Kota Banjar mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dari sebesar Rp 25 miliar turun menjadi Rp 16 miliar atau turun sekitar Rp 9 miliar.
"Sebelumnya 16 desa Kota Banjar masing-masing menerima besaran DD rata-rata sekitar Rp 1,6 miliar. Untuk saat ini, rata-rata berkisar Rp 1 miliar per desa," ucap Tri.
Kepala Desa Cibeureum, Yayan Sukirlan, mengakui DD Desa Cibeureum sekarang anjlok. "DD Cibeureum hanya Rp 800 juta. Perhitungan besaran DD ini berpedoman pertimbangan luas wilayah dan jumlah penduduk," ucap Yayan.
Baca Juga: Petani di Sumedang Dinilai Belum Bisa Kelola Bantuan Pemerintah dengan Baik
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Kujangsari, Mujahid, berharap dukungan DPRD Kota Banjar terkait legalitas semua aset milik pemerintah desa di Kota Banjar.
"Penerbitan sertifikat aset milik desa ini penting dalam upaya mewujudkan tertib administasi, bentuk legalitas formal kepemilikan tanah desa. Tentunya, aset desa jangan dialihkan untuk kepentingan lain bukan peruntukan program pemerintah desa ," ucapnya.
Ketua DPC Apdesi Kota Banjar, Yayat Ruhiyat, mengatakan, kedatangan perwakilan pengurus Apdesi Kota Banjar ke DPRD Kota Banjar bukan hanya melaksanakan kegiatan seremonial.
Baca Juga: Kemampuan Tim Gateball Kota Tasikmalaya Kian Meningkat, Optimistis Hadapi Porprov Jabar 2022
"Kami berharap kolaborasi Apdesi Kota Banjar dan DPRD Kota Banjar berlanjutan, bersama OPD Pemkerintah Kota Banjar. Ini semua demi mewujudkaan kemajuan desa dan Kota Banjar lebih baik di masa mendatang," ucap Yayat Ruhiyat, Kades Raharja.