Wajib Tahu! Begini Perjalanan Seni Kuda Renggong Sumedang Sebelum Dikenal Masyarakat Luas

- 21 Maret 2022, 18:10 WIB
Seni helaran kuda renggong, sedang ditampilkan pada salah satu acara khitanan di wilayah Kabupaten Sumedang.
Seni helaran kuda renggong, sedang ditampilkan pada salah satu acara khitanan di wilayah Kabupaten Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

Budi menjelaskan, memasuki usianya yang ke-40 tahun tepatnya pada tahun 1910, Sipan pun mulai mencoba untuk melatih sebagian kuda peliharaan agar bisa menari mengikuti alunan musik.

Baca Juga: Bapenda Sumedang Diminta Lebih Lincah Dalam Menggali Potensi Pendapatan

Upaya Sipan untuk melatih kudanya menari ini, kata Budi, ternyata membuahkan hasil. Kuda peliharaannya itu, ternyata dapat menari sesuai keinginan Sipan. 

Berawal dari sana, akhirnya muncul nama kuda renggong, yang berarti kuda ngarenggong atau menari. "Menurut cerita, kuda renggong ini awalnya hanya diiringi musik pencak silat, bukan diiringi dengan musik tanjidor seperti sekarang," ujar Budi.

Seiring waktu, kabar kuda bisa menari ini ternyata terus meluas dan menjadi bahan pembicaraan warga di sekitar wilayah Kecamatan Buahdua, Tanjungkerta, dan Conggeang.

Baca Juga: Ketua DPD RI Mengaku Kaget Masih Ada Warga Sumedang Laporan Soal Ganti Rugi Tol Cisumdawu

Sampai akhirnya, kata Budi, kabar itupun terdengar pula oleh Dalem Sumedang, yakni Pangeran Aria Soeriaatmadja.

Karena penasaran dengan kabar tersebut, maka Pangeran Mekah, akhirnya mengundang Sipan untuk datang ke ibu kota, guna menampilkan seni kuda renggong ciptaannya pada acara sunatan cucu Dalem Sumedang.

Berawal adanya undangan tersebut, akhirnya setiap kali ada anak yang sunatan, masyarakat Sumedang pasti akan menampilkan seni helaran kuda renggong untuk menghiburnya.

Baca Juga: Kencur Jingkang Sumedang Pernah Kuasai Pasar Nusantara, Begini Kisahnya

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah