"Awalnya kuda renggong ini ditampilkan dalam acara khitanan cucunya Dalem Sumedang. Sejak itu, masyarakat Sumedang akhirnya mengikuti kebiasaan tersebut, setiap kali ada acara sunatan pasti hiburannya kuda renggong," tutur Budi.
Budi menambahkan, dalam upaya menjaga kelestarian seni kuda renggong, Pemerintah Kabupaten Sumedang, sejauh ini telah mengusulkan agar keberadaan seni tersebut bisa menjadi salah satu WBTB.
"Sekarang Alhamdulillah seni kuda renggong Sumedang ini telah ditetapkan sebagai WBTB," ujar Budi.***