Saat ditanya bungkusan bekas obat yang diberikan pihak Puskesmas kepada anaknya, Ai mengaku sudah membuangnya dan tidak bisa menunjukkannya. "Bekas obat di Puskesmasnya enggak ada, sudah dibuang," katanya.
Ai juga mengatakan, sebelum meninggal anaknya tidak dikasih obat apa-apa selain obat serbuk pemberian dokter di Puskesmas.
Karena tidak kunjung membaik, ujar dia, dengan dibantu para tetangganya yang merasa khawatir karena anaknya selalu menangis malam dan tak pernah tidur, anaknya tersebut dibawa ke puskesmas Cipedes.
"Kemarin juga dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sudah datang ke sini," tambah Ai.
Sementara itu, tetangga korban Heni (38) dirinya mengaku ikut membantu membawa anak itu ke Puskesmas dan RSUD Soekardjo Tasikmalaya.
Baca Juga: KAMMI Audiensi ke Komisi IV DPRD Garut, Bahas Perda Kepemudaan
Saat dibawa berobatpun kata Heni, kondisi korban sudah sangat menghawatirkan. Dia hanya terdiam saja dan terus menangis.
"Seharian tidak tidur dan menangis saja setiap hari sehingga badannyapun terlihat lemas. Menangisnya juga sudah tidak ada air mata," katanya.
Sesudah diperiksa ke puskesmas kata dia, anak tersebut sempat dibawa pulang dulu kerumah, baru besoknya dibawa ke rumah sakit.