Informasi mengenai tertutupnya akses utama masyarakat Surian ini, dibenarkan Camat Surian Deni Nurdani Supandi.
"Iya betul, dampak yang terjadi pascapenggenangan Bendungan Sadawarna kemarin, sekarang jalan utama penghubung wilayah Surian-Subang sepanjang 3 kilometer menjadi terendam, dan tidak dapat dilalui kendaraan," kata Deni.
Baca Juga: BPN Sumedang Gulirkan Program PTSL Berbasis Partisipatif Masyarakat
Sementara untuk jalan penggantinya, yaitu jalan lingkar sepanjang 11 kilometer, sampai sekarang pengerjannya masih belum beres alias belum bisa dilewati kendaraan.
Guna menindaklanjuti persoalan tersebut, kata Deni, pihaknya bersama unsur Forkopimcam Surian dan desa-desa terdampak, telah melakukan koordinasi dengan pihak Satker Bendungan Sadawarna.
Melalui pertemuan tersebut, pihaknya meminta kepada Satker supaya dapat membuka pintu air atau melakukan pengaturan elevasi, agar air yang menggenangi jalan bisa kembali surut, dan dapat dilalui masyarakat.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Kasus Korupsi Peningkatan Jalan di Sumedang Terus Bergulir
"Siang tadi kami telah berkoordinasi dengan pihak Satker. Kami meminta kepada pihak Satker, untuk membuka pintu air agar jalan kabupaten yang tergenang bisa menjadi surut dan dapat dilalui masyarakat," ujarnya.
Tak hanya itu, Forkopimcam Surian juga mendesak pihak Satker, agar bisa mempercepat proses pengerjaan jalan lingkar, demi kelancaran aksesibilitas masyarakat Surian.***