Paska Lebaran, Angka Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Meningkat

- 18 April 2024, 17:21 WIB
Walau dianggap kurang efektif dalam hal pencegahan kasus DBD, masyarakat di Kota Tasik tetap melakukan fogging sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kasus DBD dilingkungan tempat tinggal.
Walau dianggap kurang efektif dalam hal pencegahan kasus DBD, masyarakat di Kota Tasik tetap melakukan fogging sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kasus DBD dilingkungan tempat tinggal. /kabar-priangan.com/Asep MS/

"Kasus DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya mayoritas terjadi pada anak. Mereka kebanyakan telah sembuh setelah mendapat perawatan disejumlah pasilitas kesehatan termasuk di RSUD Dr Soekardjo Kota Tasik dan rumah sakit swasta lainnya," jelas Nining.

Baca Juga: Volume Sampah Selama Musim Lebaran di Kota Tasikmalaya Naik 30 Persen

Lanjut Nining, selain dikarenakan curah hujan yang masih tinggi hingga menyebabkan banyaknya tempat perkembang biakan nyamuk, peningkatan kasus DBD di Kota Tasik disebabkan juga kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah.

Untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD di Kota Tasik ujar Nining, berbagai berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan mengedukasi masyarakat secara masif akan bahaya serangan DBD. 

"Kita juga menghimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan atau mengakses fasilitas kesehatan jika ada terindikasi kasus DBD dilingkungan mereka," terangnya.

Baca Juga: Papan Nama Masjid Agung Kota Tasikmalaya Pakai Logo Perbankan Menuai Kontra

Pihaknya juga melakukan penyemprotan sarang nyamuk dengan mencampurkan obat insektisida atau fooging.

"Kami juga terus meminta agar masyarakat rajin membersihkan lingkungan hingga tidak ada lagi jentik nyamuk yang tumbuh dewasa melalui program gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik)," ujar Nining.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah