"Kasus DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya mayoritas terjadi pada anak. Mereka kebanyakan telah sembuh setelah mendapat perawatan disejumlah pasilitas kesehatan termasuk di RSUD Dr Soekardjo Kota Tasik dan rumah sakit swasta lainnya," jelas Nining.
Baca Juga: Volume Sampah Selama Musim Lebaran di Kota Tasikmalaya Naik 30 Persen
Lanjut Nining, selain dikarenakan curah hujan yang masih tinggi hingga menyebabkan banyaknya tempat perkembang biakan nyamuk, peningkatan kasus DBD di Kota Tasik disebabkan juga kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih rendah.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus DBD di Kota Tasik ujar Nining, berbagai berbagai upaya telah dilakukan salah satunya dengan mengedukasi masyarakat secara masif akan bahaya serangan DBD.
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan atau mengakses fasilitas kesehatan jika ada terindikasi kasus DBD dilingkungan mereka," terangnya.
Baca Juga: Papan Nama Masjid Agung Kota Tasikmalaya Pakai Logo Perbankan Menuai Kontra
Pihaknya juga melakukan penyemprotan sarang nyamuk dengan mencampurkan obat insektisida atau fooging.
"Kami juga terus meminta agar masyarakat rajin membersihkan lingkungan hingga tidak ada lagi jentik nyamuk yang tumbuh dewasa melalui program gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik)," ujar Nining.***