Wawancara Yuli Sri Awaliyah, Guru TK di Manonjaya Tasikmalaya: Pendongeng Milenial yang Tak Kenal Wa Kepoh

- 25 Mei 2024, 06:00 WIB
Yuli Sri Awaliyah, guru TK Al Fattah sedang mempraktikkan cerita sandiwara di depan para murid di ruang kelasnya. Yuli meraih Juara 2 Lomba Sandiwara Boneka Tingkat Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya 2024./kabar-priangan.com/Dok. TK Al Fattah Manonjaya
Yuli Sri Awaliyah, guru TK Al Fattah sedang mempraktikkan cerita sandiwara di depan para murid di ruang kelasnya. Yuli meraih Juara 2 Lomba Sandiwara Boneka Tingkat Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya 2024./kabar-priangan.com/Dok. TK Al Fattah Manonjaya /

Hobi Yuli apa?
Hobi mah naon nya (apa ya), bingung he he.... Hobi merangkai kata...

Terus mengapa bisa menjadi pendongeng?
Alasan kenapa bisa menjadi pendongeng ya karena adanya lomba itu, kepala sekolah TK Al Fattah Manonjaya mempercayai saya untuk ikut lomba sandiwara boneka. Mungkin beliau tahu saya seorang penulis buku, meskipun tidak ada kaitannya karena buku yang saya tulis adalah tentang puisi, lembaga, pendidikan, pendidikan orang dewasa.

Yuli Sri Awaliyah, guru TK Al Fattah sedang mempraktikkan cerita sandiwara di depan para murid di ruang kelasnya. Yuli meraih Juara 2 Lomba Sandiwara Boneka Tingkat Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya 2024./kabar-priangan.com/Dok. TK Al Fattah Manonjaya
Yuli Sri Awaliyah, guru TK Al Fattah sedang mempraktikkan cerita sandiwara di depan para murid di ruang kelasnya. Yuli meraih Juara 2 Lomba Sandiwara Boneka Tingkat Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya 2024./kabar-priangan.com/Dok. TK Al Fattah Manonjaya

Apakah selama ini suka ngadongeng kepada adik-adik di rumah, misalnya menjelang tidur?

Ya kadang-kadang saja, di rumah sih tidak terlalu sering menceritakan dongeng. Saya punya dua adik yang masih seusia anak PAUD dan akan masuk SD, namun terkadang suka bercerita seperti berandai-andai atau bermain peran. Karena dari tahun kemarin saya terjun di PAUD terkadang saya suka membacakan buku cerita anak.

Apa saja bedanya mendongeng di rumah dengan saat lomba?
Bedanya tentu kalau biasanya di rumah sambil santai tiduran, kalau di panggung berlangsung formal. Selain itu biasanya tanpa mengubah suara yang serius, seadanya saja.

Bagaimana ada kesulitan atau tidak saat mendongeng memerankan empat karakter yang berbeda-beda?
Dikatakan sulit ya lumayan karena empat karakter itu merupakan karakter hewan yaitu Kelinci, Kura-kura, Gajah, dan Anjing, tapi saya menganggap ini tantangan bukan kesulitan.

Tantangannya bagaimana?
Tantangannya adalah harus memilih dan mencocokan suara dengan karakter hewan serta mengingatnya. Seperti Kelinci suaranya tinggi dan pembawaannya ceria, Kura-kura suaranya terdengar kurang jelas dan cadel, Gajah suaranya besar, dan Anjing suaranya besar namun tidak lebih besar dari Gajah. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, tantangannya yaitu harus mengingatnya. Ketika latihan pertama saya sering ketukar suara Gajah dan Anjing he he, namun dengan latihan terus akhirnya bisa ingat suara setiap karakternya.

Bisa membawakan karakter suara manusia seperti nenek-nenek, laki-laki dewasa, anak-anak?
Teu acan ngulik kadinya (belum mempelajari lebih dalam ke sana). Baru suara anak-anak ya sih, nini sepertinya bisa. Kemarin baru mempelajari suara orang ceria, cadel yang kurang jelas, suara rendah yang sedikit gerak bibirnya.

Kini setelah menjadi juara, apakah ingin serius di bidang dongeng?
Ya ingin serius, terlebih di dunia seni. Karena bagi saya seni itu menyenangkan. Di bidang mendongeng, selanjutnya ingin belajar lebih dalam tentang dongeng.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah