Sayangnya, kerugian-kerugian tersebut belum dihitung oleh pemerintah atau belum terlihat sikap lebih jelas dari pemerintah bagaimana mengantisipasi PMK ini.
Baca Juga: Patroli KRYD, Polisi Dapati Petugas Parkir tak Beratribut Resmi dan Surat Tugas dari Dishub
"Paling tidak ketika seharusnya sudah dilakukan suatu perkiraan-perkiuraan, namun kita masih sibuk meninjau. Kalau kita lihat di televisi menterinya sibuk meninjau dengan memegang sapinya," tutur Taguh.
Kondisi-kondisi seperti itu, lanjut Teguh, menunjukkan sepertinya pemerintah gagap karena sejak tahun 1990 Indonesia tidak pernah mengalami kasus semacam ini.
"Sehingga para petugas mungkin gagap menghadapi ada outbreak seperti ini. Belum terlihat jelas langkah-langkah apa yang dilakukan, ada hewan yang sakit dipotong, disebutkan dagingnya tak masalah dan sebagainya," ujarnya.
Baca Juga: Belasan Siswa di Ciamis Pingsan Saat Upacara Hardiknas di Depan Pendopo
"Tapi tak melihat aspek yang lebih besar lagi adalah penyebaran PMK ini karena dalam waktu dua minggu saja sudah sampai 10 provinsi," kata Teguh.*