Kronologi Ustadz Abdul Somad Dideportasi Imigrasi Singapura. Ini Dia Pesannya untuk Pemerintah Singapura

- 18 Mei 2022, 09:24 WIB
Ustadz Abdul Somad menceritakan kronologi dirinya dideportasi oleh imigrasi Singapura.*
Ustadz Abdul Somad menceritakan kronologi dirinya dideportasi oleh imigrasi Singapura.* /youtube.com/@Hai Guys Official/

KABAR PRIANGAN - Kabar tentang Ustadz Abdul Somad (UAS) yang ditolak masuk Singapura dan terpaksa kembali ke Indonesia langsung viral di tanah air.

Hingga saat ini, Ustadz Abdul Somad belum mengetahui apa alasan dirinya dideportasi oleh Imigrasi Singapur. Yang jelas, selama empat jam dia ditahan di sebuah ruangan, dan kemudian dipulangkan lagi ke Batam.

Ustadz Abdul Somad pun menceritakan kronologis dirinya dideportasi oleh Imigrasi Singapure dalam kanal youtube Hai Guys Official.

Baca Juga: Kisah Nyata Film KKN di Desa Penari, Penjaga dan Pengelola Rowo Bayu Ungkap Kejadian Sebenarnya

UAS menjelaskan bahwa dirinya bersama rombongan, termasuk istri, anak dan juga sahabatnya berangkat ke Singapura melalui pelabuhan Batam pada Senin, 16 Mei 2022 siang.

"Saya berangkat Senin siang dari Batam pada tanggal 16 Mei 2022. Sampai di Pelabuhan Tanah Merah sekitar jam 13.30 waktu Indonesia karena jam tidak saya robah. Saya cinta NKRI," tuturnya menambahkan.

UAS juga membeberkan bahwa kedatangannya ke Batam ini untuk liburan, bukan untuk hal-hal lain.

Baca Juga: Siaran Langsung SEA Games 2021 Futsal Putra Indonesia vs Thailand. Ini Jadwal Acara MNCTV Rabu 18 Mei 2022

"Dalam rangka libur, ini kan memang hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapura," ujarnya.

Ustadz Abdul Somad pun mengaku tak tahu kenapa dirinya sampai di deportasi. “Pemerintah Singapura yang harus menjelaskan, kenapa saya dideportasi? Apakah karena teroris, apakah karena ISIS, apakah karena bawa aqua?” tanya dia.

Karena untuk berkas-berkas persyaratan, kata Ustadz Abdul Somad, semuanya sudah lengkap.

Baca Juga: Kota Tasikmalaya Darurat Sampah. LPLHI: Citra Sebagai Kota Resik Semakin Tergerus

"Sudah sampai distempel imigrasi, dia tidak langsung stempel karen alangsung di-scan aja pasport, abis itu dia langsung cap jempol, abis itu bawa keluar. Pas semua sudah keluar, istri saya sudah, anak saya sudah, sahabat saya sudah, saya yang terakhir. Begitu saya mau keluar, tas itu ditarik masuk," kata UAS.

Setelah itu, dia mengatakan bahwa pegawai bandara menyuruhnya untuk duduk di pinggir jalan dekat lorong imigrasi.

"Jadi begitu saya mau keluar, kemudian ada satu pegawainya membawa tas saya itu, saya disuruh duduk di pinggir jalan di dekat lorong imigrasi itu," ucap Ustaz Abdul Somad.

Baca Juga: Kenali Sejak Dini Gejala Hepatitis Akut Misterius. Berikut Ini Ciri-cirinya

Setelah itu, kata Ustaz Abdul Somad, dirinya ditanya dengan siapa berangkat ke Singapura.

Begitu dijelaskan bahwa dia datang bersama istri dan sahabatnya, ternyata rombongannya itu ikut ditahan.

"Kemudian dia tanya dengan siapa, saya bilang with my friend, my wife, anak saya, untuk holiday bukan acara pengajian. Saya menjelaskan itu maksudnya supaya dia tahu bahwa orang itu datang untuk jalan-jalan," kata  UAS.

Baca Juga: H. Jaka dan Putrinya, Tsaniah Nur Jannah Resmi Bergabung dengan Partai Gerindra

Tapi setelah dijelaskan, petugas tersebut kemudian menanyakan yang mana istrinya.

"Terus dia tanya 'mana istrinya?' saya tunjuk lah di sana, rupanya mau dijemput. Dia datanginya ke sana, kawan saya dengan anaknya dengan istrinya, rupanya mau dideportasinya semua, dipisahnya," tuturnya dengan logat melayunya yang kental.

Setelah itu, kata dia, dirinya bersama rombongan ditahan oleh Imigrasi Singapura sekitar 4 jam sebelum akhirnya dipulangkan.

Baca Juga: Adik Bupati Ciamis Menang Telak dalam Pilkades PAW Desa Kawali. Lawannya, Anak Kandung Sendiri

"Saya dimasukan ke dalam satu ruangan, lebarnya 1 meter panjangnya 2 meter, pas macam liang lahat,” katanya.

Selama satu jam dirinya ditahan di ruangan yang sempit itu, dan selanjutnya digabungkan dengan rombongannya ditahan di sebuah ruangan yang agak luas.

"3 Jam pula kami di situ, 1 jam di ruang 1X2 itu, 3 jam di situ. Sampai jam setengah 5 sore. Kapal terakhir, baru dipulangkan,” katanya.

Baca Juga: Jelang Diresmikan Jokowi, DPRD, Pemda Garut dan Pelaku Usaha Kompak Bersihkan Situ Bagendit

Ustadz Abdul Somad pun tak tahu atas alasan apa dirinya dideportasi oleh Imigrasi Singapura. Karena toh, negera-negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam justru memberikan gelar doktor bahkan profesor kepada dirinya.

Untuk itu, UAS pun berpesan kepada pemerintah Singapura agar mencari tahu pengetahuan tentang dirinya.

“Cari tahu, ini orang siapa. Kalau kalian merasa tidak valid informasinya dari Indonesia, tanya Malaysia. Abdul Somad itu kenapa bisa dapat gelar Doktor dari Universitas Internasional Selangor,” kata dia.

Baca Juga: Jumlah Hewan Ternak di Garut yang Terpapar Wabah PMK Terus Bertambah

“Tanya pula Brunei Darussalam, Abdul Somad ni kok bisa kalian kasih gelar profesor dari Islamic University Sultan Syarif Ali,” kata UAS.

Jadi, kata Ustadz Abdul Somad, kalau pemerintah Singapur tak percaya, maka tanyalah negara-negara tetangga. “Ask your neighboard,” pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x