Hal ini terjadi pada awak redaksi lainnya, namun sebagian akun sempat diambil alih penyusup meski berhasil dikuasai kembali.
Bahkan ternyata akun Telegram milik pemimpin redaksi dan dua produser Mata Najwa sudah disusupi dari hari Jumat.
Tim Narasi mengungkapkan kemungkinan serangan ini berasal dari pelaku yang kemungkinan sama berdasarkan IP Address dan perangkat yang identik.
Untuk alasan peretasan tersebut, tim redaksi Narasi mengungkapkan apakah hal ini berkaitan dengan kerja jurnalistik mereka.
“Hingga kini, kami masih belum mengetahui apakah kejadian ini berkaitan dengan kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan,” cuit akun tersebut.
Atas peretasan yang terjadi ke tim redaksi Narasi ini, Novel Baswedan eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini ikut mempertanyakan siapa pelakunya.
“Ini pelakunya siapa ya kira-kira? Untuk bisa melakukan ini pasti perlu alat khusus, dan tidak sembarang orang boleh memiliki,” ungkap Novel Baswedan di akun Twitternya @nazaqistsha.***