Adapun artikelnya bertema isu gender, politik, dan hukum. Di antaranya Politik Hukum Itsbat Nikah di Jurnal Studi Gender dan Islam Musawa, serta Kesetaraan Gender dalam Aturan Hukum dan Implementasinya di Indonesia dalam Jurnal Legislasi Indonesia.
Artikel lainnya, Indonesian Migrant Worker Policies and the Vulnerability of Women Migrant Workers to Becoming Trafficking Victims: An Overview of Recent Legislation dalam Journal of Southeast Asian Human Rights, dan Legal Policy of Sexual Violence in Indonesia dalam Journal of Law, Policy, and Globalization.
Di sela-sela kesibukannya, perempuan yang hobi membaca dan menyanyi berdomisili di Jakarta tersebut menyempatkan waktu menjawab sejumlah pertanyaan saat wawancara dengan kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Rabu 18 Januari 2023 pagi. Berikut petikannya:
Selamat atas dipilihnya Anda menjadi ketua Dewan Pers. Bagaimana kesan menjadi ketua Dewan Pers pertama perempuan di Indonesia, bahkan di dunia?
Kesan saya hal ini membanggakan dan semoga menjadi penyulut energi yang menguatkan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan perempuan di tengah komunitas pers yang selama ini berwajah maskulin. Setiap orang baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan dan kekuatan untuk menjadi pemimpin manakala diberikan kesempatan yang sama.
Sebagai perempuan tapi mau mengurus dunia pers Indonesia, apa motivasi mengemban jabatan ini?
Saya sebelumya berkiprah dalam isu penghapusan kekerasan terhadap perempuan, dan saya melihat sendiri situasi banyak ketidakadilan dan ketimpangan berbasis gender terhadap perempuan. Salah satunya di dunia pers.