Ahok Ingatkan Anies Baswedan Saat Buat Janji Politik Bebaskan Tanah Merah, Area yang Kini Hangus Dilalap Api

- 4 Maret 2023, 22:18 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingatakan Anies Baswedan soal pembebasan lahan Tanah Merah yang berada dekat Cepu Pertamina Plumpang Jakarta karena tanah tersebut milik Pertamina dan tidak boleh ditinggali.*
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingatakan Anies Baswedan soal pembebasan lahan Tanah Merah yang berada dekat Cepu Pertamina Plumpang Jakarta karena tanah tersebut milik Pertamina dan tidak boleh ditinggali.* /pikiran-rakyat.com/

KABAR PRIANGAN - Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada 3 Maret 2023 malam, turut menyambar pemukiman warga di sekitarnya yaitu Kampung Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan. Usai peristiwa tersebut, kawasan itu dipagari garis polisi.

Kampung Tanah Merah berjarak 1,5 kilometer dari Depo Pertamina Plumpang yang terletak di Jalan Inspeksi Kali Sunter No. Kavling 45-46, Kelapa Gading, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan luas lahan 1,5 hektare. 

Sehingga api yang membakar Depo Pertamina Plumpang merambat, dan ikut membakar rumah-rumah warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12 RW 9, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Peristiwa tersebut menyebabkan 17 orang korban meninggal, 16 orang dilaporkan hilang, sejumlah warga mengungsi dan pemukiman warga hangus terbakar.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Oto Iskandar di Nata ‘Otista', Pahlawan Nasional yang Jasadnya Belum Ditemukan

Dilansir kabar-priangan.com dari pikiran-rakyat.com pada 4 Maret 2023, permasalah keberadaan pemukiman warga di wilayah Tanah Merah tersebut pernah disinggung oleh Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal dengan nama Ahok, pada tahun 2016 lalu.

Ahok mengingatkan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak sembarangan membuat janji politik, terutama soal pemukiman masyarakat yang berada di dekat Depo Pertamina Plumpang.

Saat itu Anies Baswedan berencana untuk membebaskan lahan warga Tanah Merah. Sementara menurut Ahok, tanah yang dihuni oleh warga itu adalah aset milik PT Pertamina (Persero), dan semestinya tidak boleh ditinggali warga. Sehingga tidak bisa serta merta berpindah tangan, dan diberikan kepada warga.

Baca Juga: Hasil Akhir Timnas Indonesia U 20 Vs Suriah, Gol Hokky Caraka Hidupkan Peluang Garuda Nusantara ke 8 Besar

Dalam sebuah wawancara di Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa, 4 Oktober 2016, Ahok mengatakan, “Biasanya, calon ini kan saya bilang dia gak kuasai data. Saya bilang: Pak Anies, tim suksesnya minta saja data sama kita. Kita akan open data.”

Ahok juga mengingatkan, jangan sampai Anies Baswedan menerima data yang keliru. Karena akan sulit untuk merealisasikan janji politik tersebut nantinya. “Jangan sampai, karena datanya dibohongi dari timses (tim sukses), atau bukan dibohongilah, karena datanya tidak benar, akhirnya menyampaikan sesuatu, melakukan yang merugikan dan mempermalukan sendiri akhirnya,” kata Ahok.

Ahok pun meminta Anies Baswedan dan tim suksesnya datang ke Balai Kota dan meminta data ke Badan Perencana Daerah. Agar janji politik yang ia buat sesuai dengan data dan mengerti masalah yang sedang terjadi di lapangan.

Anies Baswedan Memberi Janji kepada Warga 

Dalam rangka kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, Anies Baswedan yang kala itu merupakan calon Gubernur DKI Jakarta, datang ke Tanah Merah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, untuk berdialog dengan warga.

Baca Juga: Munggahan, Yuk! Di Tempat Wisata Kuliner Paniisan Cijati Banjar yang Bikin ‘Tiis Cepil Herang Panon’

Ia disodorkan kontrak politik oleh warga Tanah Merah, yang berisi tuntutan warga. Meminta agar Anies Baswedan memberi pelindungan untuk warga. Salah satunya meminta untuk melegalkan kepemilikan tanah yang mereka telah tinggali selama lebih dari 20 tahun.

Anies juga diminta untuk pro rakyat miskin, melakukan pekerjaan berbasis pelayanan dan melibatkan partisipasi aktif warga untuk Jakarta beradab. Kontrak tersebut juga meminta Anies untuk tidak menggusur permukiman kumuh. Tetapi dilakukan penataan seperti kampung deret dan tematik.

Warga pun menuntut penataan dan perlindungan ekonomi informal seperti PKL, tukang becak, nelayan tradisional, pedagang asongan, pedagang kecil, asisten rumah tangga, dan pedagang di pasar tradisional.

Baca Juga: Kuliner Akhir Pekan, Mengunjungi Tempat Produksi Galendo, Makanan Khas Ciamis Bertahan Digempur Camilan Modern

Anies juga diminta untuk mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal yang ada dan bertumbuh kembang di kampung-kampung Jakarta. Jika Anies menyetujui dan menandatangani kontrak politik tersebut, warga Tanah Merah akan mendukung seratus persen pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub Jakarta.

Anies pun menyetujui kontrak tersebut. Dihadapan warga, ia berjanji akan melaksanakan isi kontrak tersebut apabila terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam pilgub yang dilaksanakan pada 15 Februari 2017. “Insya Allah, bila tanggal 15 Februari itu terpilih, kami akan laksanakan itu. Insya Allah kita menang 15 Februari,” kata Anies.

Anies Baswedan juga mengatakan bahwa pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberi keadilan. “Bila rakyat dapat keadilan, dipastikan warga merasa bahagia,” katanya.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah