Kopi Taraju Kabupaten Tasikmalaya Terkendala Peralatan Pengolahan

30 Maret 2021, 06:30 WIB
Kopi Taraju /kabar-priangan.com/Jalal/

KABAR PRIANGAN - Meski nama kopi Taraju sudah mulai dikenal bahkan kini menjadi andalan kopi asal Tasikmalaya, akan tetapi para petani dan pengolah kopi Taraju masih kebingungan dalam pengolahan biji kopi yang mereka hasilkan.

Pasalnya, untuk urusan menggiling hingga merosting biji kopi, semua masih mengandalkan peralatan yang ada di luar Taraju.

Setiap kali kopi ini akan diolah, maka dibawa dulu ke Kota Tasik. Setelah selesai di olah, maka kopi pun dibawa kembali ke Taraju.

Baca Juga: Ada Jual Beli Lapak di Pasar Muktisari Banjar, Pasar Mewah Bernilai Miliaran Rupiah Jadi Pasar Kumuh

Para pengolah kopi Taraju yang berada di naungan BUMDes Gemata Desa Taraju berharap ada uluran bantuan baik dari pemerintah ataupun swasta terkait kebutuhan peralatan pengolahan kopi di Taraju.

Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gemata Desa Taraju, Taufan menejlaskan, pihaknya terus berinovasi dengan mengali potensi sumber daya alam untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat. Salah satunya menjual kopi bubuk olahan dalan bentuk kemasan.

Untuk bahan bakunya, ditanam dari perkebunan masyarakat yang tumbuh subur diarea lereng Gunung Luhur Langit.

"Namun untuk produksi, kami masih harus nebeng ke pihak lain. Sehingga biaya pengolahan dan oprasionalnya jauh lebih mahal," jelas dia.

Baca Juga: Parawisata Alam Digandrungi Dimasa Pandemi

Maka Taufan berharap, pihaknya mampu menyiapkan peralatan pengolahan kopi yang modern dan memadai. Sehingga mampu menampung biji kopi terbaik dari petani kopi di daerahnya.

Saat ini saja ada sekitar 90 hektar lahan kopi yang dikelola BUMDes. Jumlahnya pun terus bertambah, seiring keinginan masyarakat menanam kopi dan harga jual kopi yang kian bagus.

Untuk pemasaran, pihaknya tidak terlalu kebingungan. Selain dipasarkan secara online, kopi bubuk Taraju juga dijual di kedai-kedai kopi shop yang kini mulai menjamur di Taraju.

Masyarakat pun kini mulai melirik kopi sebagai komoditas unggulan, setelah beberapa tahun lalu tidak dilirik dan lahannya digantikan oleh tanaman cabe. Ada dua jenis kopi yang ditanam warga yaitu Robusta dan Arabika.

Baca Juga: Komisi 3 DPRD Kabupaten Tasikmalaya Rekomendasikan Tindak Tegas Pelanggar Usaha Pertambangan

"Ciri kopi Taraju ini yakni aromanya yang khas. Bahkan sering dibawa oleh pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam setiap pameran di luar," jelas Taufan.

Kepala Desa Taraju Kecamatan Taraju, Andriana, pihak desa melalui BUMDes kini sudah menyiapkan kembali sebanyak 25 ribu bibit kopi jenis arabika untuk dibagikan kepada warga penggarap tanah desa di kedusunan Panggungsari.

Pemerintah desa berharap, komoditas kopi ini bisa menjadi penggerak geliat ekonomi masyarakat, apalagi dengan prospek saat ini yang menjanjikan.

"Kita berharap dengan kopi Taraju mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas dia. (Abdul Jalal)***

 

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler