Pasar Leles Garut Terbakar, 412 Kios dan 60 Lapak PKL Hangus Dilalap Si Jago Merah

21 Juni 2021, 18:35 WIB
Pasar Leles sementara yang berloaksi di Alun-alun Leles, Minggu 20 Juni 2021 sekitar pukul 23.30 terbakar. Peristiwa ini menyebabkan 412 kios serta 60lapak PKL hangus dilalap si jago merah. /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sebanyak 412 kios serta 60 lapak pedagang kaki lima (PKL) yang ada di Pasar Leles, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, ludes dilalap si jago merah. Hal ini menyusul peristiwa kebakaran yang terjadi Minggu 20 Juni 2021 malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

"Semua kios dan lapak yang ada di Pasar Leles ini hangus terbakar. Dari hasil pendataan yang kami lakukan, ada 412 kios dan 60 lapak PKL yang terbakar," ujar Danramil Leles, Kapten Infanteri Didi Suryadi saat ditemui di lokasi kebakaran, Senin 21 Juni 2021 dini hari.

Dikatakannya, pasar yang terbakar adalah pasar sementara yang berlokasi di Alun-alun Leles. Para pedagang Pasar Leles saat ini memang masih menempati pasar sementara karena pembangunan pasar yang asli belum selesai.

Baca Juga: Tujuh Dokter di RSUD dr Slamet Garut Positif Covid-19

Berdasarkan keterangan saksi, api pertama kali terlihat di bagian utara pasar, di salah satu kios. Dalam waktu sekejap, kobaran api terus membesar dan akhirnya merembet ke kiso dan lapak lainnya yang memang jaraknya berdempetan.

Bersama warga, tutur Didi, dia dan sejumlah anggota Koramil langsung berupaya memadamkan kobaran api akan tetapi api dengan cepat membesar dan merembet ke kios dan lapak lainnya.

Petugas juga berupaya menenangkan dan mengevakuasi warga yang terlihat begitu panik karena melihat kobaran api yang begitu besar.

Wakapolres Garut Kompol Andrey Valentino yang juga berada di lokasi, menyatakan pihaknya akan melakukan pendalaman atas kejadian kebakaran yang melanda pasar sementara Leles ini.

Baca Juga: Saat Asyik Pesta Miras 10 Anak Muda di Tasikmalaya Diciduk Polisi, 2 di Antaranya Perempuan 

Petugas akan diturunkan langsung untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab pasti kebakaran yang telah menghanguskan seluruh kios dan lapak PKL ini.

"Secepatnya petugas akan melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran. Besok pagi juga penyelidikan akan sudah dilaksanakan agar hasilnya bisa secepatnya diketahui," kata Andrey.

Kepala Bidang Operasi dan Penyelamatan pada Dinas pemadam Kebakaran (Disdamkar) Garut, Wawan Sobarwan, mengatakan banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar, membuat para petugas kesulitan memadamkan api.

Untuk dapat memastikan api benar-benar sudah padam, petugas memerlukan waktu cukup lama yakni mencapai 10 jam.

Baca Juga: Hingga 75 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Dusun Bobos di Sumedang Masih Terisolir

"Bangunan kios dan lapak yang terbuat dari kayu, membuat api dengan cepat membesar dan merembet. Petugas pun sampai harus beberapa kali membutuhkan suplai air karena api sulit sekali untuk dipadamkan," kata Wawan.

Beruntung saat melakukan upaya pemadaman, ujar Wawan, pihaknya dibantu oleh banyak sekali personil dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD, serta warga sekitar.

Kebakaran pasar sementara Leles ini dinilainya musibah besar mengingat jumlah kerugian materi yang ditimbulkan nilainya sangat besar.

Disebutkannya, Disdamkar Garut menurunkan 6 unit kendaran yang terdiri dari 3 unit pancar, 2 unit water supply, dan 1 rescue untuk memadamkan kobaran api yang sudah besar saat petugas tiba di lokasi.

Baca Juga: Stunting dan Covid-19 Jadi Fokus Pembahasan Rakor Pendamping PPJ Kabupaten Tasikmalaya

Sementara itu Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan keprihatinannya atas musibah kebakaran yang melanda pasar sementara Leles ini.

Ia berjanji akan mempercepat pembangunan Pasar Leles sehingga para pedagang bisa segera menempatinya.

"Kami turut prihatin atas musibah kebakaran yang melanda pasar sementara Leles. Saya merasa sedih dengan kondisi Pasar Leles yang selalu mendapatkan masalah dan saya juga mohon maaf pada masyarakat Leles, terutama kepada para pedagang," ucap Rudy yang ditemui di rumah dinasnya di Jalan Kabupaten, Senin 21 Juni 2021.

Diterangkannya, peristiwa kebakaran juga pernah melanda pasar Leles pada tahun 2017 lalu dan kebakaran saat itu juga cukup hebat dan menimbulkan kerugian yang besar.

Baca Juga: Berkenalan di Facebook, Perempuan di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan

Pascamusibah kebakaran itu, pihaknya kemudian memutuskan untuk membangun Pasar Leles akan tetapi hingga saat ini belum selesai akibat munculnya permasalahan hukum.

Rudy berjanji pihaknya akan melanjutkan pembangunan Pasar Leles dan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk finishing. Saat ini, prosesnya sedang berlangsung dan dalam tahapan lelang.

Namun untuk sementara, tandasnya, pembangunan pasar sementara akan kembali dibangun di lokasi yang sama yakni di lahan yang ada di Alun-alun Leles.

Hal ini dikarenakan tidak adanya lokasi lain di kawasan tersebut yang bisa digunakan untuk membangun pasar sementara sedangkan para pedagang harus tetap bisa berjualan.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Kabur dari Ruang Isolasi Rusun Gandasari Garut

“Jadi hari ini kalau misalnya Pasar Leles itu akan dilanjutkan, ada anggaran dilanjutkan untuk finishing yang sekarang sedang dalam proses lelang. Nah sementara ini kita akan membangun lagi pasar darurat atau pasar sementara di lokasi yang sama dengan pasar sementara sebelumnya yakni di Alun-alun Leles karena memang tak ada lokasi lain," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Rudy berjanji untuk terus melakukan pemantauan terhadap penyelesaian pembangunan Pasar Leles yang saat ini sudah mencapai tahap ketiga.

Ia berharap Desember tahun ini pembangunan Pasar Leles sudah selesai dan bisa digunakan sehingga pedagang tak perlu lagi jualan di pasar darurat.

Lebih jauh diungkapkannya, untuk pembangunan lanjutan Pasar Leles ini, pihaknya masih harus menunggu proses hukum yang saat ini masih dilakukan pihak kepolisian.

Di lokasi pembangunan Pasar Leles hingga saat ini masih terpasang garis polisi pertanda penanganan hukumnya masih belum tuntas dan begitu gari polisi dilepas, maka pembangunan tahap tiga akan langsung dilaksanakan.

Baca Juga: Satnarkoba Polres Garut Amankan 81 Orang Saat Transaksi Obat Telarang di Satu Tempat

Sebagaimana sempat diberitakan sebelumnya, pembangunan Pasar Leles mangkrak dan saat ini muncul permasalahan hukum yang ditangani aparat penegak hukum.

Pihak Kejaksaan Tinggi Jabar bahkan sudah menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Leles ini, satu di antaranya oknum pejabat di salah satu dinas di lingkup Pemkab Garut dan dua lagi dari kalangan pengusaha.

Ketiga tersangka yang ditahan oleh pihak Kejati Jabar itu masing-masing bernisial PF, RNN, dan ARA. PF diketahui merupakan seorang ASN dengan posisi orang kedua di salah satu intansi di Pemkab Garut sedangkan RNN dan ARA merupakan pengusaha.

Dalam kasus dugaan korupsi revitalisasi Pasar Leles ini, PF bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK).

Saat itu dia masih bertugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Garut dengan jabatan sebagai kepala bidang.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler