Zona Merah Covid-19 di Garut Terus Meluas, Bupati Garut Berlakukan PPKM di 186 Desa

28 Juni 2021, 21:00 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan /kabar-priangan.com/

KABAR PRIANGAN - Hingga saat ini Kabupaten Garut masih dinyatakan sebagai zona oranye penyebaran Covid-19 oleh Pemerintah (provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Di sisi lain, jumlah desa dan kecamatan yang masuk zona merah terus bertambah sehingga warga Garut diminta untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

Terus meluasnya daerah zona merah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut, diungkapkan Bupati Garut Rudy Gunawan.

Baca Juga: Dampak Pemberitaan Covid- 19 yang Gencar, Pusat Kota Tasikmalaya Bak Kota Mati

Saat ini desa yang masuk zona merah di Garut sudah mencapai 186 sedangkan sebelumnya hanya 156.

"Daerah zona merah di kita saat ini terus bertambah dan meluas. Dari sebelumnya hanya 156 desa, kini sudah mencapai 186 desa," ujar Rudy seusai apel virtual yang diikuti oleh jajaran pegawai di lingkungan Pemkab Garut, Senin 28 Juni 2021.

Kondisi seperti yang terjadi saat ini di Garut diakui Rudy tentu saja sudah mengkhawatirkan.

Tiap hari jumlah warga terpapar Covid-19 dan juga yang
meninggal akibat Covid-19 pun selalu tinggi.

Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein

Hal ini menurutnya memerlukan perhatian berbagai pihak termasuk masyarakat.

Karena apa pun upaya yang dilakukan pemerintah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 jika tak didukung oleh kesadaran masyarakat, tentu akan sia-sia.

Oleh karenanya, Rudy kembali mengingatkan warga Garut untuk sama-sama menerapkan protokol kesehatan sesuai yang telah diberlakukan.

Karena selama ini, penerapan protokol kesehatan merupakan cara yang dianggap masih paling efektif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Pasien Covid- 19 Melonjak, Kebutuhan Oksigen di Garut Naik 4 Kali Lipat, Bupati Garut Jamin Stok Oksigen

Terus melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut dikatakan Rudy telah menyebabkan ruang isolasi dan perawatan yang ada di rumah-sakit yang ada di Garut penuh.

Beruntung terbantu dengan keberadaan tempt-tempat isolasi mandiri di daerah atau di desa dan kecamatan sehingga tidak semua warga yang terpapar Covid-19 harus menjalani isolasi di rumah sakit.

Rudy menyebutkan, untuk mendukung keberadaan tempat-tempat isolasi mandiri di daerah, pihaknya akan membantu dengan memberikan bantuan berupa kasur untuk tempat tidur pasien.

Berapa pun kasur yang dibutuhkan di tempat isolasi mandiri, pihaknya akan siap men-drop-nya sehingga keberadaan tempat
isoalsi mandiri di daerah benar-benar siap dipergunakan.

Baca Juga: Lagi, Nakes di Garut Diperlakukan Tak Menyenangkan Oleh Keluarga Pasein

"Untuk penguatan ruang isolasi mandiri di daerah atau tingkat desa dan kecamatan, kami akan men-drop kasur berapa pun kebutuhannya. Kami ingin tempat isolasi mandiri yang ada di daerah benar-benar bisa dipergunakan dengan layak," katanya.

Untuk tahap awal, tutur Rudy, saat ini pihaknya sudah menyiapkan 2 ribu kasur untuk dikirimkan ke tempat-tempat isolasi mandiri di daerah.

Tempat isolasi mandiri bisa dididirikan di mana pun asalkan layak dan terdapat fasilitas kamar mandinya.

Masih menurut Rudy, selain kasur, pihaknya juga siap men-drop toren untuk penampungan air di tempat isolasi mandiri yang ada di daerah.

Baca Juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Kota Banjar Diperketat, Walau Virus Covid- 19 tak Ditularkan Melalui Ternak

Ini penting mengingat air merupakan kebutuhan vital sehingga harus selalu tersedia di setiap tempat isolasi mandiri.

Disampaikannya, beberapa hari ke belakang di Garut sempat terjadi kekurangan oksigen akibat meningkatnya kebutuhan menyusul melonjaknya kasus Covid-19.

Namun mulai saat ini kekurangan oksigen tidak akan pernah lagi terjadi karena pihaknya telah bekerja sama dengan penyuplai dari Bogor sehingga berapa pun kebutuhannya, oksigen pasti akan tersedia.

Ia memaparkan, kebutuhan oksigen di Garut untuk saat ini memang menmgalami peningkatan yang cukup siginifikan.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Larang Warga Luar Kota Masuk Pusat Perbelanjaan, KTP Akan Diperiksa

Untuk kebutuhan di luar rumah sakit saja, tingkat kebutuhan oksigen di Garut saat ini sudah mencapai 400 tabung atau jika ditotalkan kebutuhan oksigen di Garut saat ini mencapai 2.500
meter kubik.

Bupati juga mengungkapkan, meski saat ini Garut masih dinyatakan sebagai zona oranye, akan tetapi pihaknya sudah meningkatkan lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini dilakukan di daerah yang masuk zona merah penyebaran Covid-19 baik di tingkat desa maupun kecamatan.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler