Tekan Kerugian Lebih Besar, Peternak di Sukarame Bagikan Ratusan Ekor Ayam Petelur Secara Gratis ke Warga

29 September 2021, 20:56 WIB
Sejumlah warga di kampung Sosopan Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, menerima pembagikan ayam petelur peliharaan peternak lokal disana secara gratis, Rabu, 29 September 2021.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Guna menekan kerugian yang semakin membengkak, akibat harga pakan ayam yang mahal sementara harga telur ayam terus-terusan anjlok, maka peternak ayam di kampung Sosopan Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, membagikan ratusan ekor ayam petelur peliharaannya secara gratis kepada warga, Rabu, 29 September 2021.

Selain upaya dalam mengurangi jumlah ayam petelur yang dipelihara, aksi ini pun dilakukan sebagai bentuk sodakoh kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Sembari pemilik peternakan berharap kondisi saat ini menjadi lebih baik.

Sedikitnya sudah 500 ekor ayam yang dibagikan kepada masyarakat 6 wilayah ke-RT-an di sekitar kandang peternakan ayam.

Baca Juga: Harga Telur Terus Anjlok, Petani Ayam Petelur Kota Tasikmalaya Ancam Lepaskan Ribuan Ekor Ayam di Bale Kota

Ratusan masyarakat antusias dan mengantri agar mendapatkan pembagian ayam tersebut. Guna mencegah kerumunan, maka petugas RT dan RW setempat menjadwal waktu pembagian sesuai lokasi RT/RW tempat tinggalnya.

Masing-masing kepala keluarga mendapatkan satu ekor ayam yang ditukar dengan kupon pembagian.

Pengelola kandang peternakan ayam, H. Agus Rusmadi (62), mengatakan, jika pembagian ratusan ayam secara gratis ini merupakan inisiatif pemilik peternakan ayam, H. Uuh Somantri (70), yang merupakan kakaknya. Total sudah 500 ekor lebih ayam yang dibagikan dari target 700 ekor ayam.

"Jadi kata beliau, dari pada sekarang terus menerus merugi dengan beban biaya pakan setiap harinya, maka lebih baik dibagikan saja kepada warga sini. Masing-masing keluarga dapat satu ekor ayam. Totalnya sudah lebih dari 500 ekor," jelas Agus.

Baca Juga: Kerajaan Angling Dharma dan Sunda Empire Tak Tercatat Dalam Daftar Kerajaan di Nusantara

Peternak ayam petelur memang terus-terusan merugi sejak harga pakan naik hingga Rp 7.000 per kg, sementara harga telur anjlok hingga Rp 15.000 per kilogram. Setiap harinya bahkan ia harus mengeluarkan biaya pakan sebesar Rp 6 juta guna memberi makan kurang lebih 2.000 ekor ayam.

Dengan mengurangi jumlah ayam, maka setidaknya akan menekan pula biaya pembelian pakan.

Semula pihaknya ada opsi untuk menjual ayam secera borongan. Akan tetapi pada saat ini ayam jenis tersebut dihargai murah yakni hanya Rp 10.000 per ekor.

Maka ketimbang harus menjual tapi dengan harga murah, pemilik kandang lebih memilih opsi menghibahkan ayam-ayamnya kepada warga secara gratis.

Salah seorang warga, Titin (56) mengatakan, dirinya sangat senang ketika menerima pembagian ayam dari peternak lokal di wilayahnya. Ia dan warga lainnya tidak menyangka bila kini mereka semua bisa menikmati makan daging ayam.

"Alhamdulillah semua warga Kampung Sosopan sama rata, mendapat ayam gratis. Kami hanya bisa berdoa, mudah-mudahan harga telur ayam dan pakan kembali stabil," ujar dia.

Baca Juga: Mengenang Pemberontakan G30S/PKI, Peristiwa Kelam dalam Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia

Warga lainnya, Juju (54) mengatakan, ia sangat bersukur mendapatkan pembagian ayam secara cuma-cuma. Rencananya, ayam yang diterima akan dipotong guna dipasak bersama anggota keluarganya. Sebab jika harus dipelihara, dirinya malah bingung untuk membeli pakan setiap harinya.

"Mau saya potong saja, dibuatkan opor ayam. Kalau dipelihara malah ribet, harus ada kandang, belum lagi pakannya," ujar Juju.

Ketua RT 06 RW 01 Kampung Sosopan Desa/Kecamatan Sukarame, Iit Muhidin (52) mengatakan, mayoritas warganya sangat antusias untuk mendapatkan ayam gratis ini. Di wilayahnya saja lebih dari 50 kepala keluarga, jika ditotalkan di 6 RT maka lebih dari 600 kepala keuarga.

"Karena banyaknya warga, maka kami membuat jadwal pembagian. Hari dan waktunya dipisah. Dengan membawa kupon yang telah disiapkan, maka pembagian lebih tertib," jelas dia.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler