Temuan PMK Pada Sapi di Kabupaten Tasikmalaya Terus Bertambah, Empat Pasar Hewan Ditutup

12 Mei 2022, 20:37 WIB
Tim dari Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten meninjau secara langsung lokasi peternakan pembesaran sapi Gabuci Farm di Desa Tawangbanteng, Kamis 12 Mei 2022.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak jenis sapi di Kabupaten Tasikmalaya terus bertambah, sehingga pemerintah memutuskan empat pasar hewan ditutup.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya menyatakan ada 17 hewan ternak yang terindikasi terkena PKM. Saat itu, pasar hewan masih dibuka.

Namun pada Kamis, 12 Mei 2022 jumlahnya temuan hewan yang terkena PMK bertambah 12 kasus baru. Sehingga totalnya, hewan yang terkena PMK di Kabupaten Tasikmalaya menjadi 29 kasus. Atas temuan ini, maka empat pasar hewan di Tasikmalaya ditutup.

Baca Juga: Tiga Jenderal NII di Garut Dituntut Hukuman 2 dan 5 Tahun Penjara

Dari 12 kasus hewan yang terkena PMK ini, 11 hewan berasal dari Pasar Hewan Manonjaya, dan satu kasus lainya tambahan dari peternak di Singaparna.

Dengan peningkatan kasus PMK yang cepat tersebut tentunya membuat khawatir para peternak. 

Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana mengatakan, untuk memutus mata rantai penyebaran PMK, maka Empat Pasar Hewan yang ada di Tasikmalaya, semuanya ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Tragis Penganiayaan di Limbangan Garut, 1 Tewas, 1 Luka

"Memang ada pendapatanya untuk pemerintah dari pasar hewan. Tapi kalau kasus PMK terus naik, mau apalagi. Semua pasar hewan kami tutup," jelas Heri.

Di kecamatan Sukaratu, Tim dari Kesehatan Hewan Kesmavet Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten meninjau secara langsung lokasi peternakan pembesaran sapi Gabuci Farm tepatnya di Desa Tawangbanteng.

Disini, petugas tidak menemukan hewan yang terindikasi PMK. Meski pun diketahui sebagian besar hewan yang ada disana berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun terakhir kali didatangkan 9 bulan yang lalu.

Baca Juga: Catat! Ini Delapan Sikap Organisasi Pariwisata Soal Banjir Bandang di Kawasan Wisata Citengah Sumedang

Pengawas Higienis Sanitasi Usaha Peternakan Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Rohmat Jumana menyatakan menegaskan, semua pasar hewan untuk sementara ditutup.

Langkah itu dilakukan  untuk mengantisipasi bertambahnya kasus terkonfirmasi positif PMK pada hewan

“Seluruh pasar hewan akan mulai ditutup minggu depan, seperti pasar hewan sapi, kerbau dan domba,” katanya.

Baca Juga: Pamflet Foto Mesra Oknum Kades, Terpampang di Sejumlah Pos Ronda Desa Ganjaresik Sumedang 

Rencananya, kata dia, mulai ditutup pada tanggal 13 Mei 2022 karena kasus PMK terus bertambah.

Ditemani Pemeriksa hewan ternak, drh. Dini Nur Wahyuni, dikatakan dia, penutupan itu dilakukan, untuk memutus mata rantai penyebaran bakteri PMK pada ternak di Kabupaten Tasikmalaya.

"Artinya dengan ditutup atau lockdown, tidak akanb ada hewan masuk dari luar daerah ataupun dari dalam daerah ke luar daerah lainnya," kata dia.

Baca Juga: Uber Cup 2022: Indonesia Sementara Tertinggal 0-1 dari China. Komang Ayu Kalah dari Peringkat Tiga Dunia

Meskipun penutupan sudah ditentukan pada tanggal 13 Mei, belum diketahui pasar hewan akan dibuka kembali, karena belum bisa diketahui sampai kapan wabah PMK ini akan usai.

Menurutnya, salah satu upaya, agar PMK tersebut bisa selesai yakni dengan adanya vakinasi pada ternak. Selain adanya pemutusan mata rantai penyebaran melalui penutupan pasar hewan.

"Kalau sampai masih ditemukan PMK sampai Idul Adha, untuk kurban sendiri hanya bisa mengandalkan hewan ternak lokal kabupaten Tasikmalaya  saja," katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler