Menyikapi kondisi ini, pemilik Rajapolah Farm, H. Dandy Jamaludin meminta agar pemerintah segera turun tangan untuk membantu para peternak.
Karena kalau tidak, kata dia, maka para peternak ayam petelur di Tasikmalaya akan bangkrut dan akan kehilangan mata pencaharian.
Solusinya, kata dia, pemerintah harus melakukan intervensi dengan menekan harga pakan.
"Kalau harga pakan kembali normal seperti sebelum tahun 2020, yaitu di angka Rp4.800 perkg, Insya Allah para peternak akan selamat,” kata Dandy.
Baca Juga: Warga Perbatasan Karangnunggal Bojongasih Berharap Perhatian Pemkab Perbaiki Jembatan Cacaban
Dia menyebutkan, pemerintah sangat memungkinkan untuk melakukan intervensi dalam menurunkan harga pakan, yaitu dengan melakukan operasi pasar untuk komoditi jagung.
“Pakan ayam itu kan, komposisi terbanyaknya ada di jagung. Kalau harga jagung turun, pasti harga pakan juga turun,” kata dia.
Saat ini, kata dia, harga Jagung saja sudah di angka Rp6000 per kg. Padahal saat harga pakan ayam berada di angka Rp4.800 per kg, kala itu harga jagung di angka Rp3.500 per kg.
Baca Juga: Persib Lawan Borneo FC Draw 0-0, Lini Depan Maung Bandung Tak Kunjung Produktif